TEMANGGUNG, KRJOGJA.com - Perkembangan teknologi membawa berbagai dampak dalam kehidupan masyarakat. Hal yang santer dibicarakan yakni maraknya berita-berita hoaks yang cenderung menyesatkan dan tak jarang mengadudomba warga. Apalagi saat jelang pemilihan baik tingkat daerah maupun pusat, berita hoak akan sangat mudah ditemui melalui berbagai media.
Keprihatinan itulah yang turut dirasakan warga Dusun Kuncen Desa Badran Kabupaten Temanggung Jawa Tengah (Jateng). Tak mau diadudomba dengan isu-isu negatif, para pemuda Dusun Kuncen mengelar diskusi lintas agama dengan salah satunya menghadirkan Calon Gubernur (Cagub) Jawa Tengah, Ganjar Pranowo sebagai pembicaranya, Senin (16/04/2018).
Dalam kesempatan ini cagub petahan ini mengatakan, hubungan yang harmonis antar warga merupakan cerminan dari Pancasila. Namun suasana itu mulai tercederai dengan maraknya fitnah dan saling lempar isu yang akan saling merugikan.
“Ini ide besar bagi dunia tentang bagaimana menjaga hubungan harmonis, mengimplementasikan Pancasila. Bagaimana merawat ke-Indonesiaan, menjaga Bhinneka Tunggal Ika yang diwujudkan dalam bentuk kongkrit,†jelasnya.
Ganjar Pranowo juga mengakui dirinya sering menjadi korban fitnah dari pihak-pihak yang tak bertanggungjawab, apalagi jelang pemilihan. Namun itu semua tak pernah ditanggapinya dan ia lebih memilih menyerahkan semua jawaban dari fitnah padanya itu kepada masyarakat.
“Karena intinya hampir semua fitnah tidak pernah saya lakukan. Itu harus dijelaskan kepada publik dengan data dan fakta yang kita miliki ini. Cuma kadang-kadang saya tidak tega untuk menyebut nama-nama. Sehingga seperti tadi, biarlah mereka membaca sendiri. Akhirnya masyarakat akan teredukasi dengan baik,†tegasnya.
Cagub nomor urut satu yang berpasan dengan Taj Yasin ini mengaku mengapresiasi apa yang dilakukan warga Dusun Kuncen. Ganjar Pranowo mengharapkan acara seperti ini bisa menjadi contoh dan tradisi di kampung-kampung lain agar kerukunan antar warga selalu terjaga demi kerukunan dan keutuhan bangsa.
Sementara itu Pembina Forum Komunikasi Pemuda Pemudi Kuncen (FKPPK), Hudha Sungsang mengatakan kegiatan dilatarbelakangi dari keresahan warga akan merebaknya isu SARA jelang Pilkada. Menurutnya warga Dusun Kuncen tak ingin diadudomba untuk kepentingan sesaat yang nantinya akan merusak hubungan antar masyarakat.