PURWOREJO, KRJOGJA.com Keberadaan puluhan gerbong barang milik PT Kereta Api Indonesia yang terparkir di Desa Besole Kecamatan Bayan Kabupaten Purworejo, dikeluhkan sebagian warga. Rangkaian Kurs Semen itu diduga menjadi tempat berbuat asusila oleh sejumlah anak jalanan.
Warga khawatir aktivitas tersebut akan mengganggu mental anak-anak setempat. “Kami risih dengan aktivitas mereka, hampir setiap malam ada anak yang datang menginap,†tutur pedagang kopi di sekitar lokasi, Rawan, kepada KRJOGJA.com, Jumat (6/4/2018).
Kereta tersebut terparkir di rel jalur Purworejo – Kutoarjo Desa Besole sejak delapan tahun lalu. Namun aktivitas anak jalanan setiap malam mulai teramati setahun terakhir. Warga, lanjutnya, berharap ada tindakan untuk menertibkan aktivitas yang dinilai dapat mengarah pada pelanggaran norma itu.
Kendati demikian, keberadaan gerbong tua di Besole juga menjadi magnet penggemar fotografi di Purworejo dan sekitarnya. “Memang bisa saja disalahgunakan, tapi kalau siang hari biasanya sepi dan lokasinya juga bagus, kami kerap memanfaatkannya untuk objek fotografi,†ucap fotografer Purworejo Arif Gunawan.
Sementara itu, Manajer Humas PT KAI DAOP V Purwokerto Ixfan Hendriwintoko mengatakan, gerbong Kurs Semen tersebut merupakan aset PT KAI. Operasional gerbong lama buatan tahun 1964 itu dihentikan sejak tahun 2010 dan diparkir di rel Desa Besole. “Kami juga meminta kepada masyarakat yang tinggal di sekitar gerbong untuk membantu mengawasi aset, juga mengingatkan apabila ada hendak menyalahgunakannya,†tandasnya.(Jas)