MAGELANG, KRJOGJA.com – Data Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Magelang, produksi padi dari Januari hingga Desember 2017 telah mencapai 449.042 ton, kalau dijadikan beras mencapai 283.795 ton dan dikonsumsi untuk warga magelang saja, hanya 136.382 ribu.
"Artinya ada surplus 147.411 ribu ton. Tak heran kabupaten magelang, kini jadi penyangga beras di jawa tengah dan bahkan nasional,†kata Direktur Buah dan Florikultura Kementrian Pertanian, Dr drs Sarwo Edhy, disela-sela panen padi jenis ciherang di Dusun Sikepan, Kelurahan Mendut, Kecamatan Mungkid, Rabu (20/12/2017).
Disampaikan Sarwo Edhy, jika panen kali ini dilakukan untuk membuktikan jika di Indonesia saat ini tidak ada paceklik. “Biasanya dibulan desember, jarang ada panen padi. Kedatangan kami kesini untuk membuktikan jika sudah tidak ada paceklik lagi di indonesia. Dulu di bulan desember, tidak ada panen padi, sekarang hampir setiap bulan dibeberapa daerah selalu ada panen. Dengan tata niaga seperti ini, kami ingin menutup daerah-daerah yang masih minus,†ungkapnya.
Secara nasional, kata Edhy, sebenarnya Indonesia sudah swasembada beras. “Dari data di bulog, beras cadangan sampai saat ini mencapai 20 juta ton dan yang siap digudang mencapai 6 juta ton. Secara nasional target 79 juta ton di tahun 2017, mampu direalisasikan 80 juta ton,†jelasnya.
Di kabupaten magelang, sebelum ada program pajale (padi, jagung dan kedelai), panen padi tahun 2015 baru mencapai 60 ribu hektar, tahun 2016 meningkat menjadi 77 ribu hektar. Sekarang ini, sudah mencapai 120 ribu hektar. (Bag)