PURWOREJO, KRJOGJA.com - Sepintas hanya sesobek kain, sisa limbah yang tidak berguna. Namun ketika dicermati dan diolah dengan tangan-tangan terampil akan menjadi aksesoris yang memiliki nilai ekonomis. Bisa untuk hiasan pada kerudung juga sebagai hiasan baju dan lainya.
“Cara mengolahnyapun tidak terlalu sulit, hanya dengan peralatan sederhana,†kata pengurus PKK Kabupaten Purworejo Ny Widiati Sriyono, Kamis (26/10/2017).
Disela-sela memandu pelatihan keterampilan membuat bros yang berlangsung digedung Sasanakriya komplek pendopo rumah dinas bupati Purworejo Ny Widiati Sriyono menjelaskan, dalam membuat aksesoris ini diawali dengan memilih kain, dijahit dari posisi dalam sehingga tampak rapi. Kemudian dibentuk menyerupai bunga atau sesuai selera, untuk menambah indah bisa ditambah dengan mote, putik bunga atau sejenisnya.
“Bisa dijahit, atau bisa juga dilem menggunakan lem khusus kain. Proses akhir diberi penjepit seperti peniti, dan siap dipakai maupun dipasarkan,†katanya.
Melalui pelatihan ini dapat mencetak kader-kader PKK desa untuk mendapat peluang usaha melalui keterampilan. Apalagi pesertanya dari desa yang masih masuk dalam daftar desa merah. Artinya desa miskin, yang sekaligus sebagai upaya peningkatan sumber daya manusia untuk bisa lebih maju masyarakatnya menuju sejahtera sehingga bisa sejajar dengan desa lain.
“Bukan tidak mungkin, dari usaha kecil ini jika ditekuni pasti akan ada hasilnya, termasuk aksesoris bros dan merangkai hantaran karena sekarang banyak kaum perempuan menyukai aksesoris bahkan sering dipakai sebagai pelengkap kerudung,†jelasnya.(Nar)