KEBUMEN, KRJOGJA.com - Sebuah pameran yang diberi nama 'Pameran Kesejarahan 2017' yang diselenggarakan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jawa Tengah, berhasil memikat masyarakat Kebumen. Pameran yang diikuti oleh 15 museum ditambah 4 peserta asal Kebumen tersebut menyedot antusiasme pengunjung karena menampilkan banyak informasi kesejarahan tanah air melalui visualisasi yang menarik.
Pameran yang digelar selama 5 hari, 20 September sampai 24 september 2017, di Aula Sekretariat Daerah Kabupaten Kebumen tersebut dijubeli pengunjung yang mayoritas terdiri dari pelajar dari berbagai kecamatan di Kebumen.
"Tak sia-sia kami bertugas di sini, karena pengunjung sangat banyak dan aktif berinteraksi dengan kami sebagai petugas stand. Kesannya, mereka tak cuma sekedar datang, melihat-lihat dan berselfie ria saja. Kebanyakan justru bertanya tentang konten stand," ujar petugas stand Museum Usman Janatin dan Museum Prof Dr R Soegarda Poerbakawatja Purbalingga.
Kedua museum yang berada di Purbalingga tersebut menampilkan biografi dan koleksi aneka benda bersejarah yang terkait dengan dua tokoh asal Purbalingga, yaitu pahlawan nasional Serda KKO (Anm) Usman Janatin dan tokoh pendidikan yang menjadi perintis sejumlah universitas negeri di Indonesia, R Soegarda Poerbakawatja.
Kesan yang sama juga disampaikan oleh petugas stand Museum Penerangan Jakarta. Stand tersebut menampilkan suasana kantor redaksi surat kabar 'Retno Doemilah', surat kabar yang dipimpin oleh Dr Wahidin Soedirohoesodo dan terbit pertama tahun 1898, lengkap dengan 2 buah mesin ketik kuno.
"Ternyata sebagian besar pengunjung masih asing dengan materi pameran yang menyebabkan mereka antusias bertanya," ujar petugas tersebut.
Adapun 12 museum lain peserta pameran adalah Bayt Al-Qur'an dan Museum Istiqlal, Museum Glagah Wangi, Museum Sumpah Pemuda, Museum Perumusan Naskah Pancasila, Museum Sudirman, Museum Mandala Bhakti, Museum Soesilo Soedarman, Museum Beteng Vredeburg, Museum Kepresidenan RI, Museum Sekolah, Museum Bumiputra 1912 dan Museum Penerangan. (Dwi)