kedu

Bahaya, Budaya Tutur Mulai Ditinggalkan

Jumat, 28 Juli 2017 | 18:23 WIB

MAGELANG, KRJOGJA.com - Ditengah perkembangan kemajuan tekhnologi saat ini, budaya tutur saat ini mulai banyak ditinggalkan. Masyarakat lebih asyik menggunakan media sosial sebagai sarana komunikasi, padahal tidak semuanya bisa digantikan dengan teknologi yang ada.

Demikian antara lain dikemukakan Penasehat Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kota Magelang Yetty Biakti Sigit Widyonindito di forum lomba mendongeng berbahasa Jawa yang dilaksanakan DWP Kota Magelang di Gedung Wanita Kota Magelang, Jumat (28/7/2017). 

Yetty yang juga Penasehat DWP Kota Magelang, ada orangtua yang merasa bangga kalau anaknya bisa main game, gadget dan HP karena dinilai bisa mengikuti perkembangan zaman. Tanpa disadari, hal tersebut justru membuat anak-anak terpaku di depan layar dan membuat anak menjadi egois serta kurang bersosialisasi.

"Mendongeng melambangkan keakraban antara yang mendongeng dengan yang mendengarkan. Dahulu orangtua selalu membacakan dongeng kepada anak-anaknya saat akan tidur. Dengan dongeng tersebut, anak menjadi tenang dan senang." 

Mendongeng, kata Yetty juga menjadi kesempatan bagi orangtua untuk dekat dengan anak-anaknya. “Perlu menghidupkan kembali tradisi atau kebiasaan ibu-ibu mendongeng kepada anak atau cucunya supaya menjadi lebih dekat secara psikologis. Nantinya mereka ketika sudah dewasa akan ingat dengan dongeng tersebut dan bisa meneruskan tradisi tersebut secara turun-temurun,” jelas Yetty. (Tha)

Tags

Terkini

Ribuan Kendaraan Kena Tilang ETLE, Ini Pelanggarannya

Sabtu, 20 Desember 2025 | 19:10 WIB

Ratusan Wisatawan Wonosobo Banjiri Pantai Dewaruci

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:50 WIB

Pendaki Gunung untuk Perhatikan Prakiraan Cuaca BMKG

Senin, 15 Desember 2025 | 10:55 WIB

Purworejo Luncurkan Gerakan Sekolah Cerdas Bermedia

Jumat, 12 Desember 2025 | 15:10 WIB