TEMANGGUNG, KRJOGJA.com - Pengguna jalan keluhkan kondisi jalan jalur Lingkar Utara Walitelon, Kecamatan Temanggung Kabupaten Temanggung. Di jalur alternatif tersebut masih ditemui jalan berlubang lubang di sejumlah titik, dengan kedalaman dan diameter yang beragam. Masyarakat meminta pemerintah segera memperbaiki sebab membahayakan pengguna jalan yang dibuktikan sering terjadi kecelakaan.
Seorang warga, Rifki (42) mengatakan pengguna jalan harus ekstra hati-hati melewati jalur utara Walitelon, jika tidak roda kendaraan bisa masuk ke dalam jalan yang rusak, yang mengakibatkan kerusakan dan kecelakaan. "Seringkali ada kendaraan rusak bahkan kecelakaan, karena terperosok ke jalan yang rusak," katanya kepada KRJOGJA.com, Selasa (23/05/2017).
Warga lainnya, Suprapto mengatakan kecelakaan biasanya terjadi pada saat gelap, dan diperparah pengendara tidak mengetahui kondisi jalan. Kerusakkan jalan tidak hanya di pinggir namun juga di tengah jalan. Dinas terkait harus mempercepat perbaikan, sebab menjelang ramadan dan lebaran. " Saat ini sudah musim kemarau aspal tidak rusak oleh hujan seperti keluhan di waktu musim hujan," katanya.
Kasi Jalan DPU Kabupaten Temanggung Adi Wibowo mengatakan ruas jalan Lingkar Utara Walitelon yang tengah dalam proses perbaikan adalah sepanjang 1,5 kilometer dengan total anggaran sebesar Rp 2,15 miliar yang bersumber dari APBN. Selain penambalan lubang aspal, perbaikan juga dilakukan pada bagian deker jalan serta saluran air yang terdapat di lokasi tersebut. "Kerusakan ruas jalan disebabkan bermacam seperti aliran air yang ke jalan, tekstur jalan, beban yang berat," katanya.
Dia mengatakan ada keterbatasan tenaga kerja di bidang Bina Marga untuk pemeliharaan jalan se kabupaten Temanggung yang mencapai 739 kilometer. Maka itu bagi warga yang mengetahui ada kerusakkan untuk segera melapor agar segera tertangani. " Kami sulit mendata kerusakkan dimana saja, maka itu jika ada kerusakkan segera melapor," katanya. (Osy)