MAGELANG (KRjogja.com) - Banjir dan longsor terjadi di wilayah Kota dan Kabupaten Magelang, Rabu (1/3/2017). Sepasang suami-istri warga Muntilan diketahui meninggal dunia akibat tertimbun tanah tebing yang ditambangnya di wilayah Bego Kependem Srumbung Magelang.
Hal ini dibenarkan Kalakhar BPBD Kabupaten Magelang Drs Edy Susanto, Camat Srumbung M Taufik dan Suharno SSos (salah satu warga Desa Kaliurang Srumbung Magelang) kepada KRJogja.com secara terpisah, Rabu malam. "Pasangan suami-istri yang meninggal dunia adalah Kadiyono dan Lasmini," kata Edy Susanto dan M Taufik secara terpisah.
Dikatakan, mereka berdua Rabu sore melakukan penambangan secara manual di tanah tebing yang memiliki ketinggian sekitar 5 meter. Di atas tanah tebing merupakan akses jalan untuk kendaraan truk pengangkut material tambang. Tanpa diduga tanah tebing tersebut longsor dan sempat menimbun pasangan suami-istri ini.
Ditambahkan Edy Susanto, longsor juga terjadi di sekitar komplek makam yang ada di Gunungpring Muntilan. Rabu malam masyarakat bersama relawan beberapa komunitas, tim BPBD Kabupaten Magelang maupun lainnya langsung melakukan kerja bakti pembersihan material longsor, termasuk penyemprotan air di jalur menuju ke puncak bukit Gunungpring.
Sedang banjir terlihat di jalan raya depan Artos Mall hingga Jl Sarwo Edi Wibowo depan komplek Kantor Walikota Magelang. Aliran sungai dan irigasi tepi jalan meluap ke jalan, dan air mengalir di atas ruas jalan dengan ketinggian bervariasi. Ada beberapa kendaraan yang terjebak banjir dan macet di tengah aliran banjir. (Tha)