MULYANI (45) bersama istri dan kedua anaknya harus bersabar hingga 18 jam untuk dapat dilarikan ke rumah sakit. Dalam kondisi dinginnya hujan dan gelapnya malam, keluarga korban tanah longsor warga Desa Jelok, Kecamatan Kaligesing, Kabupaten Purworejo ini hingga, Rabu (22/6) dapat bertahan dan bahkan kondisinya semakin membaik setelah mendapat perawatan dokter.
Mulyani dan istrinya Rizki Prihatini menderita patah kaki, serta dua anaknya Fadila (15) dan adiknya Noufalio Sandika Permana (2) juga dirawat dalam ruangan yang sama di RSUD Dr Tjitrowardojo Purworejo. “Saat kejadian saya sedang makan singkong goreng di dapur sambil menggoreng,†kata Mulyani.
Saat itu hujan cukup deras dan tiba-tiba terdengar suara bergemuruh serta suara gemertak pohon patah dan bertumbangan. Rumahnya tertimpa longsor hingga roboh. “Saya tidak bisa lari karena sudah tertindih reruntuhan rumah dan lumpur,†jelasnya.
Fadila yang berada di ruangan lain terasa punggungnya dipukul benda keras sehingga merasakan sakit luar biasa. “Tapi saya bisa mengetahui adik berada di lubang tembok yang roboh,†katanya.
Meskipun cukup lama untuk membantu adiknya dari reruntuhan rumahnya, namun Noufalio Sandika Permana justru yang mengalami penderitaan paling ringan. Hanya terdapat beberapa luka di tubuh dan jidatnya. Bahkan rasa trauma sepertinya sudah hilang sehingga terlihat lebih ceria. (Gunarwan)