Krjogja.com, MAGELANG - Gerakan "Minum Susu Bareng Pak Wali" dilaksanakan di GOR Samapta Kota Magelang, yang diikuti ratusan siswa, baik PAUD, TK dan Kelas 1 SD se Kota Magelang, Selasa (28/11/2023).
Kegiatan ini merupakan salah satu program Pemerintah Kota Magelang dalam upaya peningkatan gizi, khususnya protein, kepada generasi emas, dan diharapkan terbentuk generasi unggul dan berkualitas di masa depan.
Walikota Magelang dr HM Nur Aziz SpPD K-GH diantaranya mengatakan gerakan minum susu ini merupakan upaya untuk menekan angka stunting dan kemiskinan di wilayahnya.
Baca Juga: Panitia Milad ke 60 SD Muhammadiyah Sukonandi Lakukan Audiensi ke Kantor KR
Nantinya, gerakan ini akan dilakukan secara terus-menerus dan berkelanjutan. Sudah dianggarkan di APBD Perubahan 2023 ini, nanti akan dilanjutkan sampai APBD penetapan tahun 2024.
Gerakan minum susu bareng ini menyasar sekitar 6.000 siswa di Kota Magelang. Nantinya, program ini dilakukan setiap seminggu sekali untuk siswa tingkat PAUD, TK, dan SD secara gratis. "Dengan minum susu diharapkan anak-anak mengurangi jajan," tambahnya.
Kegiatan "Minum Susu Bareng Pak Wali" dirangkaikan dengan Kampanye Sekolah Sehat, Deklarasi Sekolah Ramah Anak, Pemberian ATK (alat tulis) Siswa Miskin, dan Pemberian Insentif Pendidik PAUD.
Baca Juga: Begini Ternyata Sejarah Nomor Punggung 1 di PSIM untuk Brajamusti
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Magelang Imam Baihaqi mengatakan kegiatan ini bekerja sama dengan Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPMP4KB) Kota Magelang.
"Tujuannya agar anak-anak sekolah tumbuh sehat," kata Imam Baihaqi.
Sasaran gerakan adalah siswa PAUD, TK, dan kelas 1 atau usia 2-8 tahun yang merupakan usia emas, dimana kebutuhan nutrisi harus tercukupi. Susu adalah makanan tambahan selain makanan dengan gizi seimbang lainnya.
Baca Juga: Warga Palestina Terima Air Bersih dan Makanan Bantuan dari Indonesia
"Nantinya, setiap hari akan ada sekolah yang diberikan susu untuk diberikan kepada siswanya. Sekaligus meningkatkan kesadaran orangtua. Seandainya program ini terputus, orangtua akan tetap memberi makanan yang bergizi pada anak. Khususnya susu," katanya.
Sementara itu, insentif pendidik PAUD diberikan kepada 336 guru dengan total anggaran Rp 1,7 milyar. Besaran insentif yang diterima setiap guru bervariasi, kisaran Rp 250.000,- hingga Rp 650.000,- per orang. (*)