PURWOREJO (Krjogja.com)- Ketua Komisi III DPR RI, Ir Bambang Wuryanto MBA melakukan kunjungan kerja di Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, Jumat (29/12/2023).
Politisi PDI Perjuangan yang lebih akrab disapa Bambang Pacul ini mengunjungi dua lokasi di Kabupaten Purworejo.
Kunjungan pertama di Andjangsifa Desa Pandanrejo, Kecamatan Kaligesing. Kedua di Kompleks Makam Gagak Handoko. Lokasi itu juga dikenal sebagai pasepen (tempat Menyepi) Gagak Handoko di Desa/Kecamatan Loano, Purworejo. Dalam kunjungannya kali ini Bambang Pacul didampingi Ketua DPRD Provinsi Jawa Tengah, H Sumanto dan Ketua DPRD Kabupaten Purworejo, Dion Agasi Setiabudi.
Bersama turunnya hujan, rombongan Bambang Pacul di Loano mendapat sambutan meriah. Jalan diiringi bergodo, disambut atraksi pencak silat dan ratusan seniman dan warga dari sejumlah wilayah di Kabupaten Purworejo yang sudah menunggu lumayan lama.
Di Loano agenda utama yang dilakukan adalah dialog budaya dan pesta kesenian. Ratusan seniman tergabung dalam puluhan grup kesenian, ada Dolalak, Kuda Kepang, Incling, Rewo-Rewo juga Topeng Ireng. Secara bergiliran mereka tampil unjuk kebolehan.
Ketua DPRD Kabupaten Purworejo, Dion Agasi Setiabudi dalam sambutannya mengatakan, Eyang Gagak Handoko dulu dikenal sebagai Adipati Loano bergelar Senopati, sebelum Kabupaten Purworejo berdiri. "Beliau adalah prajurit Pangeran Diponegoro dalam Perang Jawa (Java Oorlog)," katanya.
Tidak heran jika warga Loano banyak yang mewarisi darah pejuang, dalam perang jawa mereka gigih melawan penjajah Belanda. "Loano ini bisa dikatakan cikal bakal lahirnya Purworejo. Eyang Gagak Handoko adalah pejuang sejati, tidak pernah mau menerima jabatan yang diberikan Belanda, hingga akhirnya memilih menyepi disini," imbuhnya.
Dalam dialog, Bambang Pacul mengatakan, adat istiadat dan budaya luhur di Kabupaten Purworejo ini harus terus dilestarikan. "Saya memang kurang paham soal seni dan budaya, ada jaran kepang, kuda lumping, dolalak, semua ini harus dilestarikan," ucapnya.
Dalam kesempatan itu, secara spontan Bambang Pacul memberikan apresiasi kepada para seniman dan pegiat seni yang tergabung dalam grup-grup kesenian. Masing-masing grup kesenian juga diberi uang tunai senilai Rp10 juta. <*-5>