Krjogja.com - MAGELANG - Kementerian Agama (Kemenag) RI semangat menyerukan moderasi beragama di setiap kabupaten dan kota, karena konsep ini menekankan pada sikap saling menghormati dan toleransi antarumat beragama.
Berkaitan dengan ini, di wilayah Kabupaten Magelang juga sudah terbentuk dua Kampung Moderasi Beragama (KMB).
Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Magelang HM Miftah SAg MH, Minggu (25/2/2024) mengatakan kedua KMB di wilayah Kabupaten Magelang tersebut berada di wilayah Kecamatan Candimulyo dan wilayah Kecamatan Srumbung.
Hal serupa juga dikatakan ketika bertemu dengan wartawan di sela-sela kegiatan memperingati Hari Pers Nasional (HPN) Tahun 2024 yang dilaksanakan PWI Kabupaten Magelang di area Taman Wisata Air Kalibening Kecamatan Secang Kabupaten Magelang, Sabtu (24/2/2024).
"Ini program dari Menteri Agama yang menjadi mandatory bagi semua Kantor Kemenag di seluruh Indonesia dan harus dilaksanakan dengan baik," katanya.
Bahkan setiap kabupaten atau kota di Indonesia harus membentuk KMB. Hal itu sebagai bentuk komitmen bersama demi menjunjung tinggi moderasi beragama.
Baca Juga: Milad 57 SD Muhammadiyah Suryowijayan Gelar 'Jaesusu', Semangat Terus Berprestasi
Kedua wilayah kecamatan tersebut, yaitu wilayah Kecamatan Candimulyo dan Kecamatan Srumbung, dipilih menjadi KMB lantaran di daerah tersebut terdapat semua agama. Harapannya, kedua daerah tersebut dapat menjadi percontohan bagi kampung atau kelurahan lain untuk turut membentuk moderasi beragama.
Dikatakan, kegiatan-kegiatan dalam moderasi beragama tentu melibatkan semua unsur agama yang ada di wilayah tersebut. Termasuk menggandeng perangkat desa setempat. "Nanti ada musyawarah bersama terkait kehidupan beragama atau sosial," katanya.
Menurutnya, moderasi beragama harus dilaksanakan dengan baik, lantaran Indonesia terdiri dari berbagai macam suku dan ras agama. Konsep tersebut menjadi sebuah keniscayaan bagi setiap kantor Kemenag untuk memberi pemahaman terkait agama dengan baik dan adil.
Dengan begitu, dari berbagai agama tersebut tidak menimbulkan pemahaman yang ekstrem kanan maupun kiri. "Dan akan berjalan sesuai cara wasathiyah atau seimbang di tengah-tengah. Sehingga Indonesia ini sesungguhnya menjadi negara yang madani," tambahnya.
Ditambahkan, dengan adanya pemahaman agama yang baik, praktis akan menimbulkan ketentraman dan kesejukan. Muaranya, pembangunan pemerintah ini dapat berjalan dengan baik. Baik dalam bidang ekonomi, pendidikan, maupun sosial. (Tha)