kedu

Hasto Akui Akselerasi Penurunan Stunting di Purworejo Berjalan Baik, Optimistis Tembus di Bawah 20 Persen

Sabtu, 22 Juni 2024 | 17:15 WIB
Penyerahan Paket Intervensi Stunting kepada 10 keluarga risiko Stunting oleh Kepala BKKBN dan Bupati Purworejo. KR-Hendri Utomo

KRjogja.com, Purworejo - Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) RI, Dr (HC) dr Hasto Wardoyo SpOG (K) mengakui akselerasi atau percepatan penurunan angka stunting di Kabupaten Purworejo berjalan sesuai harapan. Berdasarkan data dan potensi yang dimiliki, ia optimistis Kabupaten Purworejo dapat menurunkan angka stunting hingga di bawah angka 20 persen. 
 
"Syaratnya 1.500 Tim Pendamping Keluarga (TPK) yang ada dapat terus bergerak dan meningkatkan kinerjanya," tegas Hasto saat menghadiri acara Sinergi dan Kolaborasi Tenaga Lini Lapangan Program Bangga Kencana serta Percepatan Penurunan Stunting di Pendapa Kabupaten Purworejo, Jumat (21/6). 
 
Kegiatan yang digelar BKKBN RI ini dalam rangka Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-31. Ikut hadir secara langsung Bupati Purworejo Yuli Hastuti SH, para kepala OPD terkait, TPK, serta tamu undangan lainnya. Hasto Wardoyo bersama Bupati juga sempat menyerahkan santunan secara simbolis untuk 10 penerima manfaat.
 
Hasto menjelaskan, momentum Harganas 2024, pihaknya mengumpulkan seluruh TPK, termasuk di Purworejo untuk mendapatkan pembekalan guna meningkatkan pengetahuan dan kapasitasnya dalam mendampingi keluarga.
"Ini Hari Keluarga Nasional, saya mengumpulkan kader-kader di beberapa tempat, termasuk di Purworejo. Kami mengapresiasi karena capaian dari Purworejo cukup bagus, seperti yang dilaporkan," jelasnya
 
Ditambahkan, terkait Stunting yang masih 20 persen tidak ada masalah karena hari ini baru penimbangan serentak, nanti hasilnya BKKBN RI optimis Purworejo bisa mencapai angka di bawah 20 persen. "Saat ini kita telah memasuki era bonus demografi tentu dengan tantangan dan tekanan tersendiri. Karena itu, masyarakat harus mampu merubah sikap," imbuhnya.
 
Menurutnya, era bonus demografi harus dijawab dengan SDM yang harus unggul juga, indikator utama stuntingnya juga harus rendah. Pada era bonus demografi, banyak orang muda yang produktif, yang tua harus bisa memahami, Seiring dengan KB yang sukses, jumlah anak menurun itu menjadi momentum.

”Kalau mau kaya ya sekarang, kalau tidak sekarang kapan lagi, kalau tidak oleh kita oleh siapa lagi. Coba dibayangkan dalam satu rumah tangga yang kerja empat orang, neneknya tinggal satu, balitanya cuma satu atau dua. Nek ra sugih yo kebangetan," selorohnya.

Bupati Purworejo Yuli Hastuti mengapresiasi kehadiran langsung Kepala BKKBN RI Hasto Wardoyo di Kabupaten Purworejo dalam rangka Peringatan Harganas 2024. Sementara berdasarkan data Survei Kesehatan Indonesia (SKI), angka stunting di Kabupaten Purworejo masih cukup tinggi yakni 20,6 persen di tahun 2023. 
 
Kendati demikian, angka tersebut sudah mengalami penurunan 0,7 persen dari tahun 2022 sebesar 21,3 persen. Untuk itu, Bupati minta jajarannya untuk bekerja lebih keras dan lebih cerdas dalam menanganinya. Menurutnya, stunting itu bukan hanya masalah kesehatan, tetapi juga masalah sosial dan ekonomi yang berdampak pada masa depan anak-anak generasi bangsa. "Maka butuh sinergi dan kolaborasi yang terus ditingkatkan," ucapnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinsosdaldukkb) Purworejo, Ahmat Jainudin, dalam laporannya menyampaikan, kegiatan kali ini diikuti 650 orang terdiri dari TPK stunting, dinas atau instansi terkait Program Bangga Kencana, camat se-Kabupaten purworejo, bapak asuh anak stunting, dan seluruh tenaga lini lapangan baik penyuluh KB hingga kader KB se-Kabupaten Purworejo. 
 
Tujuannya yakni untuk meningkatkan efektivitas dan evaluasi dari hasil program penurunan stunting melalui penguatan komitmen pengelolaan tenaga lini lapangan. Selain itu, untuk meningkatkan kesadaran dan komitmen tenaga lini lapangan terhadap penurunan stunting, memperkuat partisipasi aktif tenaga lini lapangan dalam implementasi program. "Dengan begitu efisiensi dan efektivitas dalam menurunkan angka stunting akan meningkat," ungkapnya.

Disebutkan, capaian kinerja Bangga Kencana di Kabupaten Purworejo antara lain yakni angka prevalensi kontrasepsi modern (Modern Contraceptive Prevalence Rate/mCPR) dari target 62 persen saat ini sudah tercapai 60,73 persen, target metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP) 34,1 persen sudah terealisasi 22,98 persen, target unmet need 16,1 persen sudah tercapai 11,45 persen.

"Target perluasan KB di fasilitas kesehatan sebesar 60 faskes tercapai 64 faskes, fasilitas kesehatan tingkat pertama 87 persen sekarang sudah 100 persen, pemenuhan kebutuhan alat dan obat kontrasepsi 100 persen dari 60 faskes sudah terpenuhi," sebutnya
.
Kemudian, jumlah kelompok bina keluarga balita dari 494 desa/kelurahan sudah mendapatkan bantuan sebanyak 445 desa/kelurahan, jumlah keluarga melaksanakan pengasuhan pendampingan dari target 18. 346 terealisasi 21.916 keluarga, keluarga bina keluarga lansia target 99 sudah terpenuhi 79. Selanjutnya, jumlah kampung KB dari 494 desa dan kelurahan sudah terbentuk 487 kampung KB dan sisanya masih berproses. "Kami sangat berharap dukungan dari berbagai pihak termasuk BKKBN agar di 2024 ini semua dapat tercapai," tandasnya. <*-5>
 
 

Tags

Terkini

Ribuan Kendaraan Kena Tilang ETLE, Ini Pelanggarannya

Sabtu, 20 Desember 2025 | 19:10 WIB

Ratusan Wisatawan Wonosobo Banjiri Pantai Dewaruci

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:50 WIB

Pendaki Gunung untuk Perhatikan Prakiraan Cuaca BMKG

Senin, 15 Desember 2025 | 10:55 WIB

Purworejo Luncurkan Gerakan Sekolah Cerdas Bermedia

Jumat, 12 Desember 2025 | 15:10 WIB