kedu

Melihat Dari Dekat Bangunan Cagar Budaya HKS 1915, Alumni SPGN Purworejo 1974 Reuni Emas

Sabtu, 6 Juli 2024 | 18:20 WIB
Kompleks SMA N 7 Purworejo yang dulu pernah menjadi kompleks HKS dan SPGN Purworejo. (Hendri Utomo)


Krjogja.com-Purworejo- Kabupaten Purworejo cukup banyak menyimpan serpihan sejarah, salah satunya bangunan yang kini menjadi komplek SMA N 7 Purworejo. Bangunan ini sudah berdiri sejak zaman Kolonial Belanda. Sekolah pendidikan guru itu dulu lebih dikenal di zamannya dengan nama Holland Kuik School (HKS).

HKS merupakan salah satu lembaga pendidikan yang sangat prestisius di Jawa. Sebab hanya ada sekitar tiga lembaga serupa di seluruh Hindia Belanda. Bangunan HKS itu dibangun pada awal abad ke-XX. Kompleks SMA N 7 Purworejo ini kini juga sudah resmi sebagai bangunan cagar budaya penting dan masih digunakan sesuai dengan peruntukannya hingga abad milenium ini.

Bangunannya masih berdiri kokoh dan terletak di posisi yang sama. Tidak banyak perubahan yang signifikan dalam segi arsitekturnya. Sebelum dimanfaatkan sebagai gedung SMAN 7 Purworejo, bangunan berarsitek Belanda itu pernah dimanfaatkan sebagai pusat kegiatan-kegiatan pendidikan dengan nama-nama yang berubah menyesuaikan zamannya.

Baca Juga: Netanyahu Bawa Israel kepada Kekalahan di Gaza

Pernah menjadi kampus Pendidikan Guru HKS (1915-1928), Pendidikan Umum Mulo (1928-1942), Pendidikan SMP Negeri Zaman Belanda (1942-1945), Pendidikan SMP Negeri Zaman Jepang (1945-1949). Dalam perkembangannya, juga pernah digunakan sebagai Sekolah Pendidikan Guru SGB (1950-1961), Pendidikan Guru SGA (1958-1968), Sekolah Pendidikan Guru ( SPG) (1968-1991), berlanjut menjadi kampus SMAN 3 Purworejo (1991-1997), SMAN 2 Purworejo (1997-2001), dan SMAN 7 Purworejo (2001 – sekarang).

Bisa sekolah di bekas HKS ini menjadi sebuah kebanggaan, setidaknya hal itu diakui oleh alumni SPGN Purworejo Angkatan 1974. Mereka menggelar acara bertajuk Reuni Emas di Kompleks SMA N 7 Purworejo, Sabtu (6/7/2024). "Sangat membangakan bagi kami, yang selama ini berpisah dan kini dijumpakan kembali dalam suasana yang indah seperti ini," ucap Ketua Umum Paguyuban Alumni SPGN Purworejo Angkatan 1974, Sutrisno.

Menurutnya, butuh perjuangan untuk menyatukan dan menemukan sahabat serta teman-teman satu angkatan di SPGN Purworejo angkatan 1974, mengingat saat ini usia rata-rata sudah 70 tahun. Ia juga merasa bangga pernah berjuang menuntut ilmu di bekas HKS tersebut bersama teman-teman satu angkatan. "Melalui kemajuan teknologi komunikasi saat ini, termasuk FB, kami mencari jejak teman-teman yang tersebar selama ini, ada yang di Jakarta, Cilacap, Brebes, Magelang, Pati dan di Purworejo," ujarnya.

Baca Juga: Berkat Holding Ultra Mikro Nasabah PNM Mekaar Ini Berani Memulai Investasi

Ditambahkan, dengan reuni emas kali ini, tujuannya yakni menjalin silaturahmi, mengenang dan mendoakan sahabat-sahabat yang telah sudah mendahului. "Tadi pagi kami berkumpul di SPGN Purworejo yang saat ini menjadi SMA N7 Purworejo, kami mengenang masa lalu di sekolah, kemudian mengirim doa untuk teman-teman yang sudah tiada sekaligus memperingati tahun baru Islam dilanjutkan ramah tamah di sini," imbuhnya.

Sekretaris Paguyuban Alumni SPGN Purworejo 1974, Kasmadi mengungkapkan, reuni emas ini adalah reuni yang ke-4. Paguyuban alumni ini kami buat di tahun 2019 di Purworejo, kemudian tahun 2022 pasca Covid-19 kami membuat pertemuan yang kedua di Cilacap, reuni ketiga di tahun 2023 di Purworejo. "Dan reuni ke-4 ini tepat 50 tahun angkatan kami, berhasil mengumpulkan 45 orang teman dan alhamdulillah terlaksana di sekolah yang kini menjadi SMA N 7 Purworejo," ungkapnya.

Kesan mendalam juga diungkapkan, Suharto, 50 tahun lalu ia merasa pernah bersatu menjadi teman dalam satu tujuan dan perjuangan menuntut ilmu di SPGN Purworejo. "Saat itu tentu banyak sekali kenangan, dulu masih muda remaja, sekarang sudah lansia rata-rata sudah 70 tahun," kenangnya.

Baca Juga: Ajak Pengguna Berkreasi, WhatsApp Uji Coba Buat Avatar Digital Pakai AI

Menurutnya, reuni emas ini kenangan manis semasa sekolah bisa teringat kembali, kendati banyak teman yang sudah mendahului dan sudah tidak bisa bertemu serta berkumpul lagi, kenangan bersama mereka tak pernah terlupakan. "Kenangan tentu banyak sukanya dari pada dukanya, dulu remaja muda dan kita sekarang menjadi kakek-nenek, menjadi orang tua, momong anak cucu, pertemuan ini sungguh membahagiakan buat kami," tandasnya. <*-5>

 

Tags

Terkini

Ribuan Kendaraan Kena Tilang ETLE, Ini Pelanggarannya

Sabtu, 20 Desember 2025 | 19:10 WIB

Ratusan Wisatawan Wonosobo Banjiri Pantai Dewaruci

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:50 WIB

Pendaki Gunung untuk Perhatikan Prakiraan Cuaca BMKG

Senin, 15 Desember 2025 | 10:55 WIB

Purworejo Luncurkan Gerakan Sekolah Cerdas Bermedia

Jumat, 12 Desember 2025 | 15:10 WIB