Krjogja.com, Purworejo - Kepala Balai Besar Guru Penggerak (BBGP) Jawa Tengah, Darmadi, S.Pd., M.Pd., melaunching Komunitas Belajar Dari dan Untuk Guru (Bedug) Purworejo di Gedung Wisma Budaya Kompleks SMA Negeri 7 Purworejo, Kamis (18/7/2024). Kegiatan itu bersamaan dengan acara Upgrading Guru Penggerak Kabupaten Purworejo.
Upgrading Guru Penggerak Kabupaten Purworejo ditandai penyematan selempang kepada para Koordinator Guru Penggerak Angkatan VII, VIII dan IX, diikuti seluruh guru penggerak sesuai angkatan. Kegiatan juga diisi penguatan dari BBGP dan Balai Besar Pendampingan Mutu Pendidikan ( BBPMP).
Upgrading juga diisi praktik 4 angkatan. Masing masing dari angkatan VI oleh Umi Ulfa (guru SDN Pakisarum), Yuni Tri S (guru SMPN 19 Purworejo), angkatan VII oleh Nastiti (guru SMAN 3 Purworejo), angkatan VIII oleh Mayasari (guru SLB Negeri Purworejo), dan angkatan IX oleh Susi (guru TK Negeri Pembina Purworejo).
Kegiatan itu juga menghadirkan narasumber Founder Gerakan Sekolah Menyenangkan (GSM) Muhammad Nur Rizal. Acara juga dimeriahkan suguhan tari Dolalak dan kreasi dari Timur yang diperagakan perwakilan guru penggerak.
Nampak hadir Kepala Balai Besar Penjamin Mutu Pendidikan (BBPMP) Jawa Tengah, Nugrahaeni Triastuti, S.E., M.M., Kepala Cabang Dinas Pendidikan VIII Jawa Tengah Maryanto, S.Pd., M.Si., Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Purworejo yang yang diwakili Sekretaris Dinas, Purwasih Handayani. Kepala Sekolah SMA Negeri 7 Purworejo Niken Wahyuni, M.Pd. Ketua PGRI Kabupaten Purworejo Irianto Gunawan, M.Pd., dan Ketua Komunitas Gerakan Sekolah Menyenangkan Ali Sodikin, S.Pd.,M.Pd.
Adapun peserta meliputi Guru Penggerak Angkatan II, VI, VII, VIII, dan IX di Kabupaten Purworejo. Penggagas dari gabungan koordinator masing- masing angkatan yang menyepakati bersama untuk mengadakan kegiatan upgrading dan launching Komunitas Bedug Purworejo.
Ketua Panitia sekaligus Ketua Komunitas Belajar Bedug Purworejo, Didik Setiawan SPd MPd mengatakan, kegiatan kali ini sebagai upaya guru untuk mengoptimalkan potensi utamanya guru penggerak yang ada di Kabupaten Purworejo. Sesuai dengan slogan guru penggerak 'Tergerak, Bergerak dan Menggerakkan. "Diharapkan guru dapat tergerak untuk mewujudkan sekolah yang menyenangkan," katanya
Dijelaskan, bergerak bisa diartikan aktif dalam komunitas belajar di sekolah masing-masing, kemudian merambah ke menggerakkan dengan mewujudkan komunitas yang dapat mewujudkan sekolah yang menyenangkan, sehingga mewujudkan pendidikan yang lebih baik.
"Melalui kegiatan berbagi praktik, baik yang disampaikan perwakilan guru penggerak berbagai angkatan diharapkan bisa menjadi contoh kegiatan di komunitas atau pangkalan di sekolah masing- masing atau di komunitas melalui Kelompok Kerja Guru (KKG) dan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP)," jelas Didik yang juga Koordinator Guru Penggerak Kabupaten Purworejo ini.
Diharapkan, upgrading bertujuan agar guru penggerak bisa mewujudkan pendidikan yang maju, berakhlak mulia dan sesuai dengan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5). "Semoga dengan Upgrading ini bisa menularkan apa yang disampaikan teman- teman dalam berbagi praktek dan narasumber dari sekolah yang menyenangkan dan harapannya nanti ketika diterapkan di masing-masing sekolah dengan amati, tiru dan modifikasi sehingga bisa disesuaikan dengan kondisi sekolahnya masing- masing," harapnya.
Menurutnya, nantinya juga bisa bermanfaat bagi anak didik di sekolah masing-masing, juga bagi sekolah, sehingga akhirnya adalah kemajuan pendidikan di kabupaten Purworejo. Guru penggerak yang sudah bergabung di dalam komunitas melalui PNM saat ini jumlahnya sudah mencapai sekitar 1.200 dari seluruh Indonesia. "Khusus di Kabupaten Purworejo yang hadir dalam acara kali ini ada 330 guru dari jumlah total 415 guru," ujarnya.
Ditambahkan, terkait penamaan Komunitas Bedug, secara filosofi diambil dari bedug Pendowo yang dikenal sebagai bedug terbesar di asia tenggara bahkan dunia yang ada di Masjid Jami Darul Muttaqin Purworejo. Bedug sendiri secara fungsi adalah penanda sholat.
"Jadi sama harapannya, komunitas bedug ini mampu mengumandangkan ilmu, informasi, yang bermanfaat bagi guru bagi masyarakat umum. Supaya bisa seperti itu, guru harus belajar sepanjang hayat, jangan sampai merugikan anak didik," imbuhnya.
Kepala Cabang Dinas Pendidikan VIII, Maryanto, S.Pd., M.Si dalam kesempatan itu menegaskan pentingnya upgrading untuk mengoptimalkan potensi guru. Guru Penggerak adalah agen perubahan pendidikan, kontribusi nyata dalam mewujudkan pendidikan yang maju sangat dibutuhkan.
"Upgrading ini sebagai langkah untuk menumbuhkan semangat kembali untuk program guru penggerak pada masa pelatihan atau pendidikan. Memanusiakan manusia, memberi kesempatan peserta didik mengembangkan tiga kodrat manusia, yakni keragaman talenta, rasa ingin tahu, dan kreativitasnya, jangan mereka dianggap sebagai objek mati," ungkapnya.
Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Purworejo Purwasih Handayani, S.H.,M.M mengapresiasi terbentuknya Komunitas Bedug Purworejo, sebuah langkah mewujudkan pendidikan yang baik di Kabupaten Purworejo. "Saya berharap guru penggerak dapat mencetak pemimpin- pemimpin yang berakhlak dan cerdas di Purworejo melalui pendidikan," ucapnya.
Salah satu peserta, Dewi Rahutami guru SMP N 3 Purworejo mengaku senang bisa mengikuti kegiatan ini, menurutnya kegiatan tersebut luar biasa untuk pengembangan diri, sebab perkembangan zaman, lintas angkat tentu ada hal-hal yang perlu update guna menjawab perkembangan zaman. "Kita perlu kolaborasi diskusi dalam rangka untuk peningkatan itu, harapan acara seperti ini sering dilaksanakan banyak motivasi yang kita dapat dalam kegiatan ini," tandasnya. <*-5>