KRJogja.com - TEMANGGUNG - Pabrik rokok Gudang Garam belum menyampaikan berapa alokasi pembelian tembakau pada musim tahun 2024.
PJ Bupati Temanggung Hery Agung Prabowo mengatakan Pemerintah Kabupaten Temanggung telah berkomunikasi untuk mengetahui alokasi termasuk kapan mulai pembelian tembakau rakyat.
"Satu perusahaan memang sampai saat ini belum membuka pembelian, untuk komunikasi sudah dilakukan termasuk ke pusat tetapi memang sampai saat ini belum ada tanda-tanda untuk pembelian," kata Hery Agung Prabowo, Rabu (4/9)
Dia mengatakan itu ditemui di sela pemantauan pembelian tembakau bersama forkopimda setempat di sejumlah perwakilan pabrik rokok di Temanggung.
Hery Agung Prabowo mengemukakan usai pantauan, Rabu malam akan melakukan pertemuan dengan sejumlah perusahaan rokok dan APTI untuk mendiskusikan permasalah.
Dia mengatakan tidak mengetahui secara persis alasan PT Gudang Garam belum melakukan pembelian, sebab hal itu memang manajemen perusahaan.
Dia berharap perusahaan tersebut dalam waktu dekat bisa buka gudang atau mulai membeli tembakau. Pembelian dari perusahaan itu di atas 8500 ton dab bahkan hingga 14 ribu ton.
Disampaikan PT Nojorono akan membeli 100 ton dan PT Wismilak sekitar 250 ton pada tahun ini.
Dikemukakan harga tembakau bervariasi saat ini telah mencapai grade C dan D dengan harga mencapai Rp 60 ribu hingga Rp 70 ribu per kg untuk grade C. Sedangkan di Djarum pada grade yang sama mencapai Rp 75 ribu per kg.
Diharapkan pabrik rokok Djarum bisa membeli tembakau lebih banyak dari alokasi awal.
Dikatakan, hitungan dari Dinas Pertanian luas panen mencapai 14.087,82 hektar dengan perkiraan produksi 9.438 ton.
Pimpinan Perwakilan Pabrik rokok Djarum di Temanggung Yopi Samiaji pada tahun ini mendapat alokasi pembelian sekitar 4000 ton dan hingga saat ini telah ada pembelian 1000 ton.
"Grade saat ini C dan D dan kemungkinan bisa mencapai F atau G," kata dia.
Dia mengatakan pembelian bisa melebihi kuota disesuaikan dengan stok dan kualitas tembakau.