Krjogja.com - MAGELANG - PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITM), perusahaan multi-energi Indonesia, menandatangani piagam deklarasi Collaboration for Sustainability yang diinisiasi Direktorat Konservasi Tanah dan Air (KTA) di bawah Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
Deklarasi tersebut menegaskan komitmen ITM dalam mendukung kemitraan lintas pemangku kepentingan untuk mengakselerasi program reklamasi pascatambang dan rehabilitasi Daerah Aliran Sungai (DAS).
Piagam ditandatangani oleh Direktur KTA, Dr. Muhammad Zainal Arifin, S.Hut, M.Si dan Presiden Direktur ITM, Mulianto. Deklarasi dan penandatanganan piagam merupakan acara puncak di ajang Festival Collaboration for Sustainability yang diadakan di kawasan Penanaman Rehabilitasi DAS Menoreh-Borobudur, di Desa Ngadirejo Salaman, Magelang.
Kawasan tersebut akan diangkat menjadi model benchmarking kolaborasi multipihak untuk keberlanjutan reklamasi hutan dan rehabilitasi DAS di Indonesia.
Perusahaan pemegang Persetujuan Penggunaan Kawasan Hutan (PPKH) mempunyai kewajban melaksanaan reklamasi pada area pascatambang dan melakukan rehabilitasi DAS di luar wilayah konsesi.
Rehabilitasi DAS ditujukan untuk pemulihan lingkungan dan perbaikan tata air, mendukung ketahanan pangan dan ketahanan energi, yang akan berdampak pada peningkatan ekonomi masyarakat sekitar serta membantu meningkatkan serapan karbon dalam kerangka mitigasi perubahan iklim.
Sebagai salah satu pemegang PPKH, ITM melalui anak perusahaannya PT Bharinto Ekatama (BEK), mendapat mandat dari KLHK untuk melakukan penanaman dalam rangka rehabilitasi DAS Menoreh di area seluas 250 hektare.
Penanaman telah dimulai pada akhir 2021 menggunakan konsep agroforestri berbasis pemberdayaan masyarakat. Sebanyak 1.199 petani yang tergabung dalam Kelompok Tani Hutan (KTH) dari 32 desa di 8 kecamatan terlibat dalam program ini.
"Kami bangga menjadi bagian dari kolaborasi untuk memastikan pemulihan ekosistem dan
pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan dan bertanggung jawab. Deklarasi ini sejalan
dengan strategi keberlanjutan ITM, di mana dalam mewujudkan tanggung jawab terhadap
lingkungan, kami juga memberdayakan masyarakat lokal dalam prosesnya," ungkap Presiden Direktur ITM, Mulianto.
Dalam Festival Collaboration for Sustainability, ITM menampilkan live demo aplikasi
geotagging SiTanam yang dikembangkan Perusahaan untuk memudahkan pemantauan
pertumbuhan setiap pohon (tree by tree) di area hutan rehabilitasi.
Ada pohon buah alpukat, kelengkeng, mangga dan durian, yang tumbuh dengan baik, mulai berbunga, bahkan di beberapa area sudah mulai berbuah.
"Melalui kegiatan rehabilitas DAS yang dilakukan ITM dengan melibatkan petani lokal, kami dapat mengelola kebun hasil rehabilitasi yang tidak hanya membantu memulihkan lingkungan, tetapi juga memberikan manfaat ekonomi. Program ini memberikan kesempatan bagi petani lokal seperti kami untuk mendapatkan sumber penghidupan," sambung Ngudi Raharjo, petani dari KTH Wonoardi binaan ITM yang berhasil panen kelengkeng kristal.
Selama menjalankan rehabilitasi DAS Menoreh, kegiatan pendampingan kepada KTH binaan terus dilakukan ITM mulai dari pelatihan budidaya tanaman agroforestri dengan bibit sambungan atau okulasi, pelatihan penanganan pascapanen, Bimtek pengelolaan agrowisata tanaman buah, pelatihan peningkatan mutu hasil panen, hingga penguatan kelembagaan KTH. Melalui rangkaian kegiatan pendampingan tersebut, ITM berupaya memperkuat kemandirian ekonomi lokal dan berkontribusi dalam upaya pelestarian lingkungan yang berkelanjutan. (Fxh)