kedu

73 Ternak di Temanggung Terpapar PMK

Rabu, 8 Januari 2025 | 13:20 WIB
desinfektansi di pasar hewan (zaini arrosid)


Krjogja.com - Temanggung - Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan (DKP3) Kabupaten Temanggung menemukan 73 hewan terdeteksi terkena penyakit mulut dan kuku (PMK). Hewan tersebut kini dalam pengobatan dan pantauan, dengan harapan tidak ada penularan kembali di daerah tersebut.

Kepala DKP3 Kabupaten Temanggung Joko Budi Nuryanto mengatakan temuan kasus sebanyak 73 ekor itu merupakan catatan per tanggal 6 Januari 2025 dan tersebar di 11 kecamatan dari 20 kecamatan yang ada di Kabupaten Temanggung. "Terinci di kecamatan Tretep terdapat 5 ekor, Candiroto (6), Jumo (1) Ngadirejo (12) Parakan (12) Kedu (8) Bejen (6). Selain itu Kecamatan Tlogomulyo (4), Kaloran (12) Kranggan (1) dan Pringsurat (6)," kata dua, Rabu (8/1)

Dikatakan kecamatan yang terdapat temuan menjadi zona merah sementara Kecamatan lain belum ada temuan kasus sejauh ini. Dia menyampaikan pihaknya saat ini mengutamakan biosecurity dan dekontaminasi, yang meliputi desinfeksi dan dekontaminasi alat atau sarana dan prasarana setelah digunakan untuk pelayanan. "Desinfeksi dan dekontaminasi kandang dan yang selanjutnya petugas memperketat pengawasan lalu lintas hewan," kata dia.

Baca Juga: Zudan Arif Dilantik Sebagai Kepala BKN, Ini Pesan Menteri PANRB

Dia menerangkan bagi petugas apabila menangani hewan sakit menular segera ganti perlengkapan baru sebelum ke hewan lain atau hewan berikutnya. "Petugas harus melaporkan kejadian yang ditemukan melalui sistem informasi kesehatan hewan Indonesia (isikhnas)," kata dia.

Dia mengatakan PMK di Temanggung ditemukan dalam beberapa waktu terakhir, sebelumnya Temanggung memang bebas dari PMK.

Kepala UPT Pasar Hewan drh Antik Choriyah mengatakan vaksinasi pada hewan dilakukan oleh dinas setempat agar hewan terbebas dari PMK rentangnya vaksinasi ini 6 bulan."Kami memang ada vaksinasi gratis beberapa waktu lalu, dan vaksinasi ini khusus bagi peternak kecil. Bagi peternak besar vaksinasi secara mandiri,"kata dia, sembari mengatakan populasi sapi di Temanggung beekisar 19800.

Baca Juga: Tembus Rp 2,01 Triliun, Transaksi Komoditi Syariah di ICDX makin diminati Perbankan

Dia mengatakan kasus PMK pada tahun lalu antara lain pada sapi kerbau kuda dan domba atau kambing sementara pada tahun ini baru ditemukan pada sapi. Dia berharap tidak ada lonjakan kasus PMK atau segera mereda.

Dia mengatakan berdasarkan penelusuran sapi yang terpapar PMK berasal dari Sukorejo dan bukan dari asli Temanggung. "Kami lakukan desinfeksi pada lalu lintas ternak seperti di pasar mobil yang masuk dan keluar dilakukan desinfeksi, ini agar tidak ada PMK, dangan PMK bisa bunuh virus PMK,"kata dia. (Osy)

 

Tags

Terkini

Ribuan Kendaraan Kena Tilang ETLE, Ini Pelanggarannya

Sabtu, 20 Desember 2025 | 19:10 WIB

Ratusan Wisatawan Wonosobo Banjiri Pantai Dewaruci

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:50 WIB

Pendaki Gunung untuk Perhatikan Prakiraan Cuaca BMKG

Senin, 15 Desember 2025 | 10:55 WIB

Purworejo Luncurkan Gerakan Sekolah Cerdas Bermedia

Jumat, 12 Desember 2025 | 15:10 WIB