kedu

Semangati Peternak, Ketua DPRD Temanggung Berbagi Tips Hadapi PMK

Minggu, 12 Januari 2025 | 16:40 WIB
Tetap semangat budidaya ternak, Ketua DPRD Temanggung berbagi tips.


KRjogja.com - TEMANGGUNG - Ketua DPRD Kabupaten Temanggung Yunianto berbagi kiat dalam memelihara ternak di tengah merebaknya penyakit mulut dan kuku (PMK).

Bang Yuni, begitu pria tersebut akrab di sapa, memberikan pompaan semangat pada peternak sapi dan kambing sehingga bisa melewati bersama cobaan yang ada.

Ia berharap PMK segera mereda dan peternak dapat budidaya sapi dan kambing dengan optimal untuk memenuhi permintaan konsumen.

Baca Juga: Struktur Bangunan Masjid Raya Seribu Bulan Sabit Purwokerto Ternyata Tidak Tahan Gempa

"Budidaya peternakan tetap menjanjikan dan prospektif. Pengelolaan harus baik, beternak sapi dan kambing ini menguntungkan," kata Yunianto, ditemui disela merawat ternak di kandang.

Di kandang, mantan Kades Caruban tersebut memelihara tidak kurang dari 350 ekor kambing dan domba, serta 8 sapi. Ternak itu dipelihara dalam sistem blok, dengan memadukan semi terbuka.

Satu blok berisi sekumpulan ternak dalam usia sejajar. Blok itu seperti indukan, pembesaran, perawatan anakan, bunting, pejantan, dan remaja serta persiapan indukan.

Yunianto mengatakan penyakit mulut dan kuku yang merebak saat ini sebagai salah satu tantangan bagi pembudidaya untuk bertahan dan terus tumbuh besar. "Penyakit pada ternak dari dahulu selalu ada, peternak sebenarnya telah memahami," kata dia.

Yang terpenting, dikatakannya adalah manajemen kandang, yakni bagaimana virus PMK tidak masuk, tidak menular. Jika masuk apa yang harus dilakukan agar hilang dari kandang. Sebab PMK ini merugikan peternak. Ternak yang terkena PMK jika tidak diobati secara tepat bisa mati.

Baca Juga: Praktik MICE, Pekan Berseri STIE Pariwisata API Yogyakarta

Dia mengemukakan langkah pencegahan terpenting agar tidak terkena PMK adalah kebersihan kandang. Kandang harus sering dibersihkan dan disemprot desinfektan, setidaknya tiga hari sekali. Kandang yang kotor sebagai lahan subur tumbuh berkembang penyakit termasuk virus PMK.

"Cairan disinfektan murah, peternak juga bisa mendapatkan secara gratis dari dinas peternak," kata dia sembari menekankan langkah pencegahan ini sangat penting, murah dan mudah

Peternak kata dia harus memahami gejala klinis ternak terpapar PMK, secara umum lepuh atau luka berisi cairan pada lidah, gusi, hidung, tercak, atau kuku, air liur berlebih dan berbusa, hewan pincang atau tidak mampu berjalan, hilang nafsu makan dan demam tinggi sekitar 39°C-41°C.

"Jika ditemukan segera hubungi petugas kesehatan hewan, penyuluh pertanian," kata dia.

Dia mengatakan agar tidak sembarangan orang dapat keluar masuk kandang, sebab virus bisa terbawa dari baju atau tubuh orang tersebut. Apalagi mereka yang usai dari kawasan ternak dengan potensi terpapar PMK tinggi seperti pasar hewan.

Halaman:

Tags

Terkini

Ribuan Kendaraan Kena Tilang ETLE, Ini Pelanggarannya

Sabtu, 20 Desember 2025 | 19:10 WIB

Ratusan Wisatawan Wonosobo Banjiri Pantai Dewaruci

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:50 WIB

Pendaki Gunung untuk Perhatikan Prakiraan Cuaca BMKG

Senin, 15 Desember 2025 | 10:55 WIB

Purworejo Luncurkan Gerakan Sekolah Cerdas Bermedia

Jumat, 12 Desember 2025 | 15:10 WIB