Krjogja.com-Purworejo-Selain faktor perilaku pengguna jalan, kondisi teknis perlintasan kereta api (KA) Sebidang juga berperan besar terhadap keselamatan. Berdasarkan sudut perpotongannya, terdapat dua jenis perlintasan sebidang. Masing-masing ada perpotongan tegak lurus (±80–90 derajat) dan perpotongan miring (±45 derajat).
Manager Humas Daop 5 Purwokerto, Krisbiyantoro menjelaskan, perlintasan dengan sudut kemiringan sekitar 45 derajat memiliki risiko kecelakaan yang lebih tinggi, terutama saat musim hujan. Pada sudut tersebut, kendaraan lebih rentan tergelincir. Selain sudut, elevasi atau kemiringan jalan menuju perlintasan juga harus diperhatikan.
Jalan yang terlalu menanjak atau menurun secara tajam menyulitkan kendaraan, khususnya roda dua dan kendaraan berat, untuk melintas dengan aman, terlebih saat kondisi jalan basah. Untuk itu, desain perlintasan sebaiknya mempertimbangkan leveling yang landai dan stabil agar kendaraan tidak kehilangan kendali.
"Kepada pengguna jalan, kami imbau agar lebih berhati-hati saat melintasi perlintasan, dengan memperhatikan sudut kemiringan dan elevasi jalan yang dilalui," ucapnya, Selasa (15/4/2025).
"Kepada pengguna jalan, kami imbau agar lebih berhati-hati saat melintasi perlintasan, dengan memperhatikan sudut kemiringan dan elevasi jalan yang dilalui," ucapnya, Selasa (15/4/2025).
Dijelaskan, di wilayah Daop 5 tercatat ada sembilan perlintasan KA sebidang yang ada di wilayah Kabupaten Purworejo. Perlintasan itu ada diantara Kecamatan Butuh hingga Kecamatan Purwodadi masing-masing berada di jalan kabupaten dan satu di jalan provinsi.
Rinciannya sebagai berikut, perlintasan KA sebidang antara stasiun Prembun-Butuh, Jpl 597 Km 473+228 Purworejo, kemudian antara Butuh-Kutoarjo Jpl 599 Km 474+057 Purworejo, Jpl 600 Km 474+725 Purworejo (Desa Dlanggu)
Kemudian Jpl 603 Km 476+233 Purworejo (Jalan Andong-Sruwoh), Jpl 604 Km 476+849 Purworejo (Desa Majir), Jpl 608 Km 477+925 Purworejo (Jalan Bayem), Jpl 609 Km 478+258 Purworejo (Desa Semawung Kembaran).
"Perlintasan berikutnya antara Kutoarjo-Jenar Jpl 610 Km 479+174 Purworejo nah ini melintas di jalan Provinsi (JL. Sawunggalih), kemudian Jpl 613 Km 480+364 Purworejo atau yang dikenal di jalan Kelok Sembilan yang melintas di jalan kabupaten," jelasnya.
Ditegaskan, pihaknya mengimbau seluruh masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dan disiplin saat melintasi perlintasan sebidang. Langkah ini sangat penting demi menjaga keselamatan perjalanan kereta api maupun pengguna jalan raya. Terlebih, kecelakaan di perlintasan tidak hanya membahayakan nyawa, tetapi juga dapat mengganggu operasional kereta api.
"Keselamatan merupakan prioritas utama dalam layanan kereta api. Namun, keselamatan di perlintasan sebidang sangat bergantung pada perilaku pengguna jalan. Kami mengimbau masyarakat untuk selalu mendahulukan perjalanan kereta api dengan cara berhenti, melihat ke kanan dan kiri, serta memastikan tidak ada kereta yang akan melintas sebelum menyeberang," tandasnya. <*-5>
"Keselamatan merupakan prioritas utama dalam layanan kereta api. Namun, keselamatan di perlintasan sebidang sangat bergantung pada perilaku pengguna jalan. Kami mengimbau masyarakat untuk selalu mendahulukan perjalanan kereta api dengan cara berhenti, melihat ke kanan dan kiri, serta memastikan tidak ada kereta yang akan melintas sebelum menyeberang," tandasnya. <*-5>