kedu

Wali Kota Magelang: Stunting Alarm Masa Depan, Cegah Sejak Remaja

Kamis, 12 Juni 2025 | 11:10 WIB
Kampanye “Aksi Bergizi” di SMKN 2 Kota Magelang.
 
 
MAGELANG (KRjogja.com) - Data terbaru, angka stunting di Kota Magelang sebesar 15,4 persen, yang artinya lebih dari satu dari sepuluh anak mengalami gangguan pertumbuhan akibat kekurangan gizi.
 
Atas data itu, Pemerintah Kota Magelang kembali menegaskan komitmennya dalam upaya percepatan penurunan angka stunting.
 
Wali Kota Magelang, Damar Prasetyono stunting bukan hanya persoalan gizi semata, melainkan merupakan sinyal adanya permasalahan pembangunan jangka panjang.
 
“Stunting adalah alarm bagi kita semua. Ketika seorang anak mengalami stunting, maka potensi fisik, mental, dan masa depan anak tersebut ikut terhambat. Jika dibiarkan, maka kualitas sumber daya manusia kita akan terganggu secara menyeluruh,” ujar Damar, Kamis (12/6).
 
Dia mengatakan terus menggelar kampanye “Aksi Bergizi”. Yang diantaranya di SMKN 2 Kota Magelang,pada Selasa lalu.
 
Menurutnya, upaya pencegahan stunting harus dilakukan secara kolaboratif. Semua elemen masyarakat, mulai dari keluarga, sekolah, fasilitas kesehatan, harus bergerak bersama, termasuk peran aktif remaja juga dibutuhkan, sebab punya peran strategis dalam pencegahan stunting.
 
"Usia SMA ini usia krusial, usia yang menentukan. Karena pemahaman stunting seyogyanya harus diedukasikan kepada mereka. Contoh, supaya nanti ketika saatnya menikah dan hamil kandungannya sehat, kuat, Hb baik, memahami kalau pernikahan dini itu tidak baik, tidak terlibat seks bebas, merokok, dan sebagainya," kata dia.
 
Pihaknya mendorong agar program “Aksi Bergizi” dan “Gerakan Sekolah Sehat”, menjadi budaya yang melekat di lingkungan pendidikan di Kota Magelang.
 
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Magelang, Istikomah menambahkan, gerakan “Aksi Bergizi” dan “Gerakan Sekolah Sehat” secara simbolis dimulai dari SMKN 2 Kota Magelang, yang selanjutnya akan terus digerakkan ke satuan pendidikan lainnya.
 
"Kampanye Aksi Bergizi sudah kami canangkan sejak tahun kemarin, berganti tempatnya dan sasaranya anak TK, SD, SMP. Kali ini kami sasar usia remaja SMK yang menuju usia produktif," kata dia.
 
Pada kegiatan ini para siswa diberi penyuluhan materi tentang reproduksi sehat, pemeriksaan kesehatan gratis, pemberian tablet tambah darah dan sebagainya. (Osy)
 
 

Tags

Terkini

Ribuan Kendaraan Kena Tilang ETLE, Ini Pelanggarannya

Sabtu, 20 Desember 2025 | 19:10 WIB

Ratusan Wisatawan Wonosobo Banjiri Pantai Dewaruci

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:50 WIB

Pendaki Gunung untuk Perhatikan Prakiraan Cuaca BMKG

Senin, 15 Desember 2025 | 10:55 WIB

Purworejo Luncurkan Gerakan Sekolah Cerdas Bermedia

Jumat, 12 Desember 2025 | 15:10 WIB