Krjogja.com - MAGELANG - Program Cek Kesehatan Gratis bagi anak sekolah di wilayah Kota Magelang, dan kick off program ini dilaksanakan di SDN Potrobangsan 2 dan 3 Kota Magelang, Senin (4/8/2025).
Walikota Magelang Damar Prasetyono bersama istri dan Wakil Walikota Magelang dr Sri Harso MKes SpS bersama istri melepas balon sebagai tanda dimulainya kegiatan tersebut.
Baca Juga: Menelusuri Budaya 'Skena' dan 'Kalcer' Mahasiswa Jogja
Dalam kesempatan ini Walikota dan Wakil Walikota, masing-masing didampingi istri, juga sempat berdialog dengan beberapa siswa, baik perwakilan siswa Kelas 1, 2 maupun lainnya.
Walikota Magelang diantaranya menyampaikan pentingnya pemeriksaan kesehatan bagi anak sekolah sebagai langkah awal untuk mendeteksi potensi gangguan kesehatan.
"Dengan pemeriksaan ini, kita bisa mengetahui sejak dini apakah ada hal-hal dari tubuh kita yang perlu diperhatikan. Dengan begitu, kita lebih waspada, menjaga kesehatan dengan lebih baik, dan siap menjalani aktivitas dengan penuh semangat," kata Damar.
Baca Juga: Diam-diam, Porto Bikin Kejutan!
Ditambahkan, program ini tidak hanya menyasar anak-anak yang bersekolah formal, namun juga anak-anak usia 7 hingga 17 tahun yang putus sekolah, tetap mendapatkan hak yang sama untuk diperiksa kesehatannya.
"Ini menunjukkan Pemerintah Kota Magelang sangat peduli terhadap seluruh anak-anak, tanpa terkecuali. Kami ingin memastikan kalian semua tumbuh menjadi anak-anak yang sehat dan kuat agar bisa meraih cita-cita kalian," tambahnya.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Magelang dr Istikomah diantaranya mengatakan kegiatan ini serentak dilaksanakan di seluruh kabupaten/kota se-Jawa Tengah, sebagai bagian dari program nasional yang diusung Presiden Prabowo untuk mendukung Asta Cita.
"Pemeriksaan kesehatan dilaksanakan secara menyeluruh di semua jenjang sekolah, mulai dari SD, SMP, SMA atau yang sederajat, termasuk madrasah dan pondok pesantren, baik negeri maupun swasta," katanya.
Pemeriksaan akan berlangsung mulai Agustus hingga Desember 2025. Adapun cakupan pemeriksaan meliputi 13 jenis pemeriksaan untuk jenjang SD dan SMA, serta 15 jenis pemeriksaan untuk SMP.
"Total sasaran program ini mencapai 38.679 anak, terdiri dari siswa SD sebanyak 12.854, SMP sebanyak 11.012, dan SMA sebanyak 14.813," kata Istikomah. (Tha)