kedu

Dilatih Mahasiswa KKNT UAA, Warga Bringin Wetan Manfaatkan Limbah untuk Membuat Lilin Aroma Terapi

Jumat, 5 September 2025 | 07:01 WIB
Pelatihan membuat lilin aromaterapi dari minyak jelantah bagi warga Desa Bringin.

 

KRjogja.com - MAGELANG - Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T) Universitas Alma Ata (UAA) menyelenggarakan kegiatan pelatihan membuat lilin aromaterapi dari minyak jelantah bagi warga desa Bringin, ecamatan Srumbung, Kabupaten Magelang. Pelatihan ini berlangsung pada Minggu (24/8/2025), di halaman Masjid RT 12 Bringin Wetan untuk warga RT 12 dan 13 dan Jumat (29/8/2025) di rumah Ibu RT 11, untuk warga RT 10 dan 11 dusun Bringin Wetan.

Tujuan utama dari program ini adalah memberikan pengetahuan baru kepada masyarakat mengenai cara mengolah limbah rumah tangga agar dapat mengurangi sampah rumah tangga, ramah lingkungan, sekaligus memiliki nilai jual dan bermanfaat.

 Baca Juga: Dari Perlindungan Jadi Kebahagiaan: BPJS Ketenagakerjaan Peringati Hari Pelanggan Nasional Bersama Peserta

"Saat ini hamper seluruh lapisan usia, dimulai dari anak-anak, remaja, hingga lansia sudah terbiasa untuk mengonsumsi makanan yang mengandung minyak sehingga limbah rumah tangga berupa minyak jelantah menumpuk di setiap rumah. Selama ini minyak jelantah seringkali hanya dibuang begitu saja yang berpotensi menimbulkan kerusakan lingkungan padahal masih bisa dimanfaatkan menjadi produk bernilai, salah satunya lilin aroma terapi. Melalui pelatihan ini, kami ingin mengedukasi warga sekaligus membuktikan bahwa minyak jelantah dapat diolah kembali menjadi produk yang tidak hanya bermanfaat, tetapi juga berpotensi menjadi peluang usaha," jelas Nailul Irfan Ulun Nuha, selaku ketua tim KKN-T 35 UAA.

Selanjutnya, mahasiswa memberikan penjelasan mengenai lilin aroma terapi, cara pembuatan, termasuk peluang usaha yang bisa dikembangkan dari produk sederhana ini. Dosen Pembimbing Lapangan dari kelompok KKN-T 35 Universitas Alma Ata, Pramitha Sari, S.Gz., Dietisien, M.H.Kes. mengingatkan bahwa makanan yang terlalu banyak diolah dengan cara digoreng dapat meningkatkan risiko terjadinya Penyakit Tidak Menular (PTM) sehingga perlu diperhatikan frekuensi penggunaannya, selain itu pemanasan minyak berulang kali dapat menyebabkan perubahan ikatan lemak dan dapat membahayakan kesehatan.

 Baca Juga: Aisyiyah Replikasi Program Pendampingan Bersama YAICI untuk Tangani Balita Wasting dan ODTBC

Peserta diajak untuk mempraktikkan pembuatan lilin menggunakan bahan dan alat yang telah disiapkan. Proses pembuatan lilin dilakukan dengan cara mencampurkan minyak jelantah dengan parafin, pewangi, dan pewarna. Campuran tersebut kemudian dipanaskan menggunakan kompor hingga merata.

Setelah itu, cairan lilin dituangkan ke dalam cetakan berupa gelas lilin dan dibiarkan hingga mengeras. Setelah ditunggu beberapa saat, lilin hasil karya bersama pun mulai mengeras dan siap digunakan.

Bukhori, salah satu warga dusun Bringin Wetan mengungkapkan bahwa dirinya sangat terkesan dengan kegiatan ini dan mengatakan bahwa program kerja seperti ini sangat bermanfaat karena bahannya murah dan mudah namun bisa diolah menjadi barang yang dapat dijual.

 Baca Juga: Nikah Fest, Bukti Negara Hadir Bantu Warga Kurang Mampu

Salah satu tokoh masyarakat di Dusun Bringin Wetan, Mujiono selaku ketua RT 11, menyampaikan apresiasinya kepada mahasiswa karena telah mengadakan pelatihan yang sangat bermanfaat dan pasti dapat digunakan di masyarakat. (*)

Tags

Terkini

Ribuan Kendaraan Kena Tilang ETLE, Ini Pelanggarannya

Sabtu, 20 Desember 2025 | 19:10 WIB

Ratusan Wisatawan Wonosobo Banjiri Pantai Dewaruci

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:50 WIB

Pendaki Gunung untuk Perhatikan Prakiraan Cuaca BMKG

Senin, 15 Desember 2025 | 10:55 WIB

Purworejo Luncurkan Gerakan Sekolah Cerdas Bermedia

Jumat, 12 Desember 2025 | 15:10 WIB