kedu

Jangan Lengah, BPBD Temanggung Ingatkan Kewaspadaan Tinggi Cuaca Ekstrem

Jumat, 5 September 2025 | 14:15 WIB
Diterjang angin kencang, sejumlah pohon tumbang. (dok)

KRjogja.com - TEMANGGUNG - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Temanggung mengingatkan pada warga meski di musim kemarau namun angin kencang dimungkinkan terjadi, mengingat saat ini termasuk musim kemarau basah.

Kepala Pelaksana Harian BPBD Kabupaten Temanggung Totok Nuryanto mengatakan kemarau basah yaitu kemarau dengan curah hujan dan cuaca ekstrem yang tetap menyertainya.

"Kemarau basah ini berpotensi memicu bencana, terutama angin puting beliung. Agustus dan kemungkinan pada awal September berpotensi terjadi cuaca ekstrem," kata dia, Jumat (5/9/2025).

Baca Juga: PORDA XVII 2025, Tim Voli Putra Bantul dalam Kondisi Siap Tempur

BPBD mengimbau warga untuk lebih waspada, terutama yang tinggal di kawasan terbuka atau padat penduduk. Salah satu kerawanan utama adalah kerusakan atap rumah akibat tiupan angin kencang.

“Periksa kekuatan atap rumah. Banyak kerusakan akibat puting beliung terjadi di bagian atap,” kata dia.

Dia mengemukakan hujan deras disertai angin kencang melanda wilayah Kecamatan Kandangan pada Senin lalu sekitar pukul 05.00 WIB yang mengakibatkan satu rumah warga mengalami kerusakan.

Kejadian tersebut terjadi di Dusun Purwosari RT 012 RW 006, Desa Rowo, Kecamatan Kandangan. Rumah yang rusak diantaranya milik Bowo Susilo yang dilaporkan mengalami kerusakan pada bagian atap, khususnya di area dapur dan kamar mandi.

Baca Juga: Tata Kelola yang Baik, Bupati Bantul Serahkan Batas Wilayah untuk 10 Kalurahan

Akibat kejadian itu, kata dia, ruangan terpaksa dibongkar untuk diperbaiki. BPBD telah menyalurkan bantuan berupa 12 lembar galvalum kepada korban bencana cuaca ekstrem di lokasi terdampak. Kerugian mencapai Rp 8 juta.

Dikatakan hujan deras yang mengguyur wilayah Kecamatan Pringsurat Rabu lalu sekitar pukul 09.00 WIB mengakibatkan bencana tanah longsor di lingkungan SDN 3 Tuksongo, Desa Nglorog, Kecamatan Pringsurat.

Longsor mengakibatkan tembok sekolah sepanjang 10 meter dengan tinggi 2 meter runtuh. Kerusakan dikategorikan rusak sedang, dengan estimasi kerugian material mencapai Rp 7.671.000.

Dalam upaya mitigasi kedepan, kebutuhan mendesak yang diidentifikasi adalah pembenahan saluran drainase air hujan agar aliran air dapat terarah dan tidak menimbulkan erosi yang berpotensi menyebabkan longsor kembali.

Halaman:

Tags

Terkini

Ribuan Kendaraan Kena Tilang ETLE, Ini Pelanggarannya

Sabtu, 20 Desember 2025 | 19:10 WIB

Ratusan Wisatawan Wonosobo Banjiri Pantai Dewaruci

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:50 WIB

Pendaki Gunung untuk Perhatikan Prakiraan Cuaca BMKG

Senin, 15 Desember 2025 | 10:55 WIB

Purworejo Luncurkan Gerakan Sekolah Cerdas Bermedia

Jumat, 12 Desember 2025 | 15:10 WIB