kedu

Harga Kentang Anjlok, Petani Lereng Gunung Perahu Minta Pupuk Bersubsidi

Kamis, 6 November 2025 | 19:05 WIB
Petani beraktivitas di lahan

TEMANGGUNG (KRJogja.com) – Petani kentang di lereng Gunung Perahu, Desa Wates, Kecamatan Wonoboyo, Kabupaten Temanggung, berharap harga kentang bisa kembali naik serta mendapat akses pupuk bersubsidi dari pemerintah.

Salah satu petani, Marliyah (60), mengatakan bahwa harga kentang saat ini berada pada titik terendah, yakni hanya Rp9.000 per kilogram di tingkat petani.

“Petani biasanya membawa pulang kentang setelah dipanen di lahan. Pengepul atau pedagang kemudian mengambilnya di rumah,” ujar Marliyah saat ditemui di ladangnya.

Ia menambahkan, harga normal biasanya berkisar antara Rp11.000 hingga Rp12.000 per kilogram, bahkan pernah mencapai Rp15.000 per kilogram. “Saya tidak tahu kenapa sekarang harganya turun, padahal kualitas kentang sedang bagus. Harapannya di musim hujan ini bisa naik lagi minimal Rp12.000 atau Rp15.000 per kilogram,” katanya.

Di musim penghujan, lanjutnya, biaya perawatan tanaman justru meningkat karena banyak serangan organisme pengganggu tanaman (OPT). Dari lahan satu hektar, ia bisa panen tiga kali dalam setahun, dengan hasil rata-rata 2,5 ton per panen. Sebagian hasil panen ditinggalkan di lahan untuk dijadikan benih.

Ketua Forum Masyarakat Wates Bersatu, Setyoko, menyebut bahwa hingga kini petani kentang di daerah tersebut belum pernah mendapat pupuk bersubsidi. “Pupuk sangat dibutuhkan petani. Selama ini kami membeli pupuk non-subsidi selain pupuk kandang,” ujarnya.

Ia berharap pemerintah daerah dan pusat dapat memperjuangkan kebijakan pupuk bersubsidi untuk petani kentang. “Kami mohon agar petani kentang juga mendapat pupuk bersubsidi,” harapnya.

Menanggapi hal tersebut, Bupati Temanggung Agus Setyawan mengatakan bahwa kentang memang menjadi komoditas unggulan di wilayah lereng pegunungan, khususnya Wonoboyo. Namun, kentang tidak termasuk dalam daftar tanaman hortikultura penerima subsidi pupuk.

“Saya sudah pernah menghadap Menteri Pertanian Amran Sulaiman. Memang kentang bukan termasuk tanaman yang mendapat pupuk bersubsidi,” ujar Agus.

Menurutnya, alasan kementerian karena kentang tidak termasuk tanaman konservasi lahan. “Kalau petani ingin mendapat pupuk bersubsidi, maka perlu menanam jenis tanaman yang masuk kategori tersebut,” jelasnya. (Osy)

Tags

Terkini

Ribuan Kendaraan Kena Tilang ETLE, Ini Pelanggarannya

Sabtu, 20 Desember 2025 | 19:10 WIB

Ratusan Wisatawan Wonosobo Banjiri Pantai Dewaruci

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:50 WIB

Pendaki Gunung untuk Perhatikan Prakiraan Cuaca BMKG

Senin, 15 Desember 2025 | 10:55 WIB

Purworejo Luncurkan Gerakan Sekolah Cerdas Bermedia

Jumat, 12 Desember 2025 | 15:10 WIB