KRjogja.com - MAGELANG - Rute baru yang lebih menantang serta sambutan hangat masyarakat, mempertegas posisi Bank Jateng Borobudur Marathon (BJBM) sebagai ajang berlabel Elite World Athletics, sekaligus momentum menuju satu dekade penyelenggaraan tahun depan.
Pelari dari kategori Marathon, Half Marathon dan 10K semenjak Minggu (16/11/2025) mulai memadati area start yang berada di area Taman Lumbini kawasan Taman Wisata Candi Borobudur Magelang semenjak pagi. Ada sekitar 11.500 pelari dari 38 negara masuk dalam kategori Marathon, Half Marathon dan 10K, yang keberangkatan setiap kategorinya dari garis start dilakukan secara bergantian. Untuk Marathon, diberangkatkan pukul 04.30, Half Marathon pukul 05.00 dan 10K pukul 05.40.
Menteri Pemuda dan Olahraga RI Erick Thohir, Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi, didampingi Direktur Utama Bank Jateng Irianto Harko Saputro, Ketua Yayasan Borobudur Marathon Liem Chie Ahn maupun lainnya melepas peserta dari atas panggung utama dekat garis start.
Didampingi Menteri Pemuda dan Olahraga RI Erick Thohir, Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi kepada wartawan di sela-sela rangkaian kegiatan diantaranya mengatakan Borobudur Marathon bukan sekadar event olahraga lari semata, tetapi di dalamnya ada wisata dan menggerakkan ekonomi masyarakat, terutama UMKM.
Borobudur Marathon juga sudah menjadi event tahunan yang menyatu dengan budaya masyarakat setempat. "Borobudur Marathon itu sudah naik kelas. Sekarang sudah Elite Label, artinya sudah kelas dunia," katanya. Karena itu dari 38 negara yang mengikuti kegiatan ini, secara tidak langsung akan menarik Jawa Tengah menjadi tempat investasi. Tidak hanya untuk marathon, tetapi juga investasi terkait dengan wisata, ada UMKM dan lain sebagainya.
Juga dikatakan, event BJBM akan menjadi trigger untuk lahirnya marathon-marathon yang lain. Ini misalnya nanti ada Moon Marathon, Night Marathon, Mountain Marathon, dan ini akan dilakukan secara terjadwal. Event ini tidak hanya untuk 35 kabupaten dan kota di Jawa Tengah, tetapi juga untuk internasional. Secara tidak langsung masyarakat menjadi sehat, UMKM berdiri, investasi akan tumbuh, ada pariwisatanya. "Dan yang tidak kalah pentingnya, Jawa Tengah menjadi ikonnya marathon dunia," kata Gubernur Jateng.
Menteri Pemuda dan Olahraga RI diantaranya menyatakan kebanggaannya dan dinilai luar biasa, apalagi pesertanya mencapai 11.500 pelari. Menurut Menpora, hal seperti ini yang memang harus dibangkitkan di olahraga nasional. Atlet elite, tetapi bagaimana olahraga juga dapat menyehatkan masyarakat. "Karena olahraga ini salah satu yang bisa preemptive atau mencegah penyakit-penyakit lain,” kata Menpora.
Juga secara ekonomi, sport tourism. Yang dilihat sekarang, berdasar informasi yang diperoleh, dampak ekonominya sekitar Rp 74 milyar. Yang memiliki rumah di Borobudur, kemudian disewa yang besaran angkanya 5 kali lipat. Ini dinilai luar biasa. Ini yang ke depan akan Kemenpora terus dukung. Event-event tidak hanya untuk atlet elite, tetapi juga untuk memasyarakatkan olahraga, juga mendorong pertumbuhan ekonomi provinsi atau daerah tertentu tersebut menjadi pusat pertumbuhan.
Pemimpin Redaksi Harian Kompas Haryo Damardono menyampaikan bahwa perlombaan berjalan lancar dengan tingkat partisipasi yang tinggi. “Waktu finis menunjukkan performa stabil, dan ada peningkatan personal best dari beberapa pelari nasional,” katanya. Ditambahkan, momen-momen menarik banyak tercipta di titik-titik cheering masyarakat, sementara fasilitas blue line pada kategori Marathon membantu pelari menjaga akurasi jarak.
Direktur Utama Bank Jateng Irianto Harko Saputro menyoroti meluasnya dampak Bank Jateng Borobudur Marathon terhadap warga dan pelaku pariwisata. “Hotel hingga homestay terisi penuh. Usaha-usaha lokal ikut menikmati gairah event. Dengan bertambahnya pelari dan rute baru, sebaran dampak ekonomi semakin luas,” ujarnya. Irianto menambahkan bahwa hadirnya pelari asing dari 38 negara memperkuat citra Bank Jateng Borobudur Marathon sebagai ajang prestisius yang membangun Magelang dan Jawa Tengah untuk tumbuh.
Sementara itu keberhasilan penyelenggaraan Bank Jateng Borobudur Marathon 2025 (BJBM 2025) mempertegas reputasinya sebagai ajang lari berstandar internasional yang menggerakkan kebanggaan masyarakat Jawa Tengah. Dengan predikat Elite World Athletics, rute baru, dan meningkatnya partisipasi pelari dalam dan luar negeri, semangat Stride to Glory benar-benar hidup di lintasan Borobudur.
Memasuki satu dekade penyelenggaraan pada Tahun 2026 mendatang, Bank Jateng Borobudur Marathon diharapkan terus menjadi ruang inspirasi bagi pelari, masyarakat, dan pemangku kepentingan untuk memperkuat kolaborasi dan membawa nama Magelang serta Jawa Tengah ke panggung dunia. (Tha)