Sejak diluncurkan, kampanye He For She telah menggandeng ratusan ribu laki-laki di seluruh dunia termasuk Presiden Joko Widodo sebagai HeForShe Champion, para CEO serta advokat global dari semua lapisan masyarakat untuk memajukan kesetaraan gender.Â
Kampanye PBB ini juga berfokus untuk menekankan partisipasi semua orang, baik itu perempuan, anak perempuan, laki-laki atau anak laki-laki untuk bersuara dan menghentikan normalisasi kekerasan terhadap perempuan.Â
Acara ini menjadi salah satu langkah nyata kerja sama antara Indonesia bersama dengan Uni Eropa dalam menindak dan menanggapi kekerasan yang terjadi pada wanita serta anak perempuan.Â
Vincent Piket menilai bahwa aksi kekerasan terhadap perempuan merupakan hal yang harus dihentikan sekarang juga. Ia mengatakan bahwa 1 dari 3 wanita di dunia mengalami kekerasan, maka dari itu masalah ini menjadi salah satu problema besar bagi seluruh dunia dan harus segera ditangani.
"Kekerasan terhadap perempuan tetap menjadi salah satu pelanggaran hak asasi manusia yang paling luas, persisten dan menghancurkan di dunia kita saat ini," ujar Piket.Â
Menurutnya, apa yang terjadi saat ini adalah banyak orang yang sering kali tidak berani melaporkan aksi kekerasan wanita lantaran stigma dan rasa malu yang menahannya untuk melapor. Hal itu akhirnya membuat impunitas dinikmati oleh banyak pelakunya.Â
"Cara lain yang bisa menjadi solusi atas masalah ini adalah kerangka hukum yang kuat. Penting bagi pemerintah dan juga hukum untuk menyadari terkait masalah ini," tambahnya.Â