DIREKTUR Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial Kementerian Sosial Republik Indonesia, Harry Hikmat, menuturkan bahwa Program Keluarga Harapan (PKH) sukses menekan angka kemiskinan dan ketimpangan di Indonesia. Hal tersebut ia sampaikan pada kegiatan South South Knowledge Exchange PROSPERA Mexico-PKH Indonesia di Kota Meksiko, Sabtu 14 September 2018.
Melalui keterangan resmi dari KBRI di Meksiko pada Minggu 16 September 2018, Harry mengatakan, profil kemiskinan di Indonesia mengalami penurunan cukup signifikan selama 19 tahun terakhir. Angka kemiskinan Indonesia pada Maret 2018, menurutnya menjadi 9,82%.
"Ini merupakan sejarah bagi Indonesia, karena mampu menekan angka kemiskinan menjadi satu digit," ungkap Harry di hadapan delegasi kedua negara.
Harry menyampaikan resep keberhasilan PKH sebagai program Conditional Cash Transfer (CCT) atau bantuan tunai bersyarat di Indonesia. "Bantuan sosial PKH telah terintegrasi dengan seluruh bantuan sosial di Indonesia, seperti beasiswa sekolah, jaminan kesehatan dan bantuan pangan," jelas Harry.
Ia menambahkan selain penyaluran bantuan tepat waktu, PKH juga mampu meningkatkan daya beli penerima manfaat. "Selain itu, PKH juga meningkatkan kualitas SDM penerima manfaat dan mendorong kreativitas keluarga dalam pengembangan usaha ekonomi."
Harry juga menyampaikan, turunnya angka ketimpangan atau gini ratio sebesar 0.004 poin pada tahun 2018 menjadi 0.389, dibandingkan tahun 2017 sebesar 0.393.
Upaya menurunkan kemiskinan dan ketimpangan dilakukan dengan membangun pertumbuhan ekonomi dan infrastruktur, meningkatkan pembangunan sosial yang inklusif dan berkeadilan (social justice for all), dan membangun perlindungan sosial yang terintegrasi.
Sementara itu, pemerintah Meksiko memberi apresiasi positif terhadap upaya Indonesia dalam menurunkan angka kemiskinan. Koordinator Nasional PROSPERA sebuah badan pelaksana program inklusi sosial bantuan tunai bersyarat di bawah Kementerian Pembangunan Sosial Meksiko Jaime Gutierrez Casas mengatakan, Meksiko dan Indonesia memilki kemiripan dalam hal kepadatan penduduk, keragaman budaya, maupun permasalahan sosial.