"Oleh karena itu, program-program sosial PROSPERA menjadi elemen penting bagi pemerintah Meksiko dalam menyelesaikan permasalahan sosial," ungkap Casas.
Meksiko telah melaksanakan CCT sejak tahun 1997, saat itu dengan nama PROGRESSA. Sementara Indonesia melaksanakan program sejenis tahun 2007.
"Kami memberi apresiasi atas suksesnya Program Keluarga Harapan (PKH) sebagai CCT di Indonesia yang memberi dampak pada penurunan kemiskinan," tutur Jaime.
Jaime merasa terhormat atas kunjungan delegasi Indonesia yang berbagi pengalaman terkait pelaksanaan CCT. PROSPERA pun akan membagikan pengalaman dalam melaksanakan CCT selama 20 tahun di Meksiko.
Dalam perjumapaan tersebut, delegasi Indonesia dihadiri oleh unsur Kementerian Sosial, Bappenas dan Kementerian Kesehatan. Kementerian Sosial diwakili oleh Harry Hikmat selaku Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial, Nur Pujianto yang merupakan Direktur Jaminan Sosial Keluarga, Koordinator National Board of PKH Emmy Widayanti, Kepala Biro Perencanaan Adhy Karyono, Direktur Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Rachmat Koesnadi, Tenaga Ahli SDM Herman dan beberapa pejabat teknis Kementerian Sosial.
Delegasi Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) diwakili oleh Vivi Yulaswati yang menjabat Direktur Perlindungan dan Kesejahteraan Masyarakat, Kementerian Kesehatan diwakili Giri Wurjandaru Moekadi, serta ada pula Kasubdit Kewaspadaan Gizi, Direktorat Gizi, dan Ditjen Kesehatan Masyarakat.
Kegiatan yang berlangsung pada tanggal 10-14 September tersebut didukung penuh oleh Bank Dunia yang dihadiri oleh Changqin Sun sebagai Senior Economist Bank Dunia, Pablo Acosta yang menjabat Senior Economist Bank Dunia dan Iene Muliati sebagai Senior Social Protection Specialist Bank Dunia.