Cerita dari Mbah Atmo Menjadi Pelecut Semangat LPS Menebar Manfaat

Photo Author
- Rabu, 30 Agustus 2023 | 12:47 WIB
LPS Media Gathering 2023 yang diikuti insan media wilayah Joglosemar di Yogyakarta, Jumat (4/8/2023).
LPS Media Gathering 2023 yang diikuti insan media wilayah Joglosemar di Yogyakarta, Jumat (4/8/2023).

HINGGA saat ini beberapa orang lebih suka menyimpan uangnya di dalam rumah. Biasanya, orang tersebut merasa nyaman menyimpan uang di rumah, karena memudahkan mereka dalam menjaga dan mengambil uangnya ketika diperlukan. Masih banyak orang di pedesaan khususnya yang menyimpan uang di bawah kasur alias tak menaruh di bank. Padahal risiko menyimpan uang sendiri sangat besar.

Seperti yang dilakukan mbah Atmo (75), seorang pedagang sayur di salah satu pasar tradisional di Kabupaten Bantul. Usianya memang sudah tidak muda lagi, namun semangat kerjanya tetap bertahan seperti kala usia remaja.

Dalam perbincangan dengan KRjogja.com, Jumat (12/5/2023) kesehariannya mbah Atmo dihabiskan dengan banyak beraktivitas di pasar dan sekitarnya. Ini dilakukan setelah sang suami meninggal dunia dan dirinya tinggal seorang diri. Anak-anaknya sudah hidup sendiri dan membina keluarga mereka masing-masing. Ada dua putrinya, mereka kini tinggal dengan suami dan anak-anaknya di sekitaran Kabupaten Bantul juga.

"Namung piyambak amargo putri kulo sampun gadah keluargo piyambak. Sak meniko kulo dateng griyo piyambak. (Tinggal sendiri karena putri saya sudah memiliki keluarga sendiri. Sekarang saya sendirian di rumah)," ujar mbah Atmo.

Meski masih dalam satu wilayah kabupaten, namun mereka jarang berjumpa. Ini dikarenakan kesibukan mereka masing-masing juga jarak rumah yang lumayan jauh.

Diungkapkan dirinya sudah pernah diminta putri-putrinya untuk berhenti bekerja berjualan sayur, namun permintaan tersebut tak dihiraukannya. Alasannya klasik, dirinya kesepian sendiri di rumah tak ada teman berbagi cerita.

Meski secara ekonomi mbah Atmo dan keluarga terbilang cukup untuk ukuran seseorang yang tinggal di desa, namun semangat bekerjanya patut diacungi jempol. Meski harus bangun dini hari dan memulai aktivitasnya sedari pagi hingga siang namun dirinya melakukannya dengan senang karena bisa berinteraksi dengan kawan sesama pedagang di pasar.

"Njih pokoe cukup, disyukuri tasih diparingi sehat lan saget kempal kalian rencang-rencang ning pasar. Artone kulo klumpukke nang lemari, kulo tabung neng griyo mawon mboten sah bank malah repot (hasilnya cukup, bersyukur masih diberi kesehatan dan bisa berkumpul dengan teman-teman di pasar. Uang hasil jualan saya kumpulkan di lemari, saya tabung di rumah saja tidak di bank karena merepotkan)," imbuh mbah Atmo.

Pendapatan mbah Atmo dalam kesehariannya memang tak banyak. Seperti kebanyakan 'wong ndeso' (orang desa) bekerja adalah ibadah karenanya banyak atau sedikit harus disyukuri. Entah karena nominalnya yang mungkin sedikit atau informasi yang kurang, mbah Atmo lebih memilih menyimpan uangnya di rumah. Biasanya dia simpan di lemari atau bawah kasur, karena dirasa lebih aman dan terpantau.

Meski demikian banyak saran dan nasehat khususnya teman dan keluarga yang berharap mbah Atmo mau menyimpan uangnya di bank. Keamanan dan layanan perbankan yang semakin baik menjadi pertimbangan. Terlebih simpanan di bank juga dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).

Baca Juga: Simulasi SPAB, Siapkan Siswa Tanggap Bencana

Cerita terkait mbah Atmo ini sejalan dengan survei Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 2019 yang mencatat tingkat literasi keuangan dan inklusi keuangan masing-masing mencapai 38,03 persen dan 76,19 persen. Pun banyak pelaku UMKM yang belum mengetahui inklusi keuangan.

Akibat literasi keuangan yang masih rendah mengakibatkan terbatasnya pengetahuan masyarakat untuk menempatkan uang tabungannya secara aman. Sehingga, tingkat kepercayaan masyarakat terhadap lembaga perbankan masih rendah.

Hal ini dibuktikan dengan masih banyaknya masyarakat menyimpan uang di rumah. Disimpan di kotak, brankas, bahkan di bawah ranjang. Karena itu, OJK, Bank Indonesia dan LPS terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Danar W

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Realisasi APBN Hingga November 2025 Tetap Terjaga

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:15 WIB

BMM Salurkan Bantuan untuk Penyintas Bencana di Sumatera

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:20 WIB

Layanan Dan Jaringan CIMB Niaga Pada Nataru Ready

Sabtu, 13 Desember 2025 | 18:55 WIB

Mau Spin Off, CIMB Niaga Siapkan Tiga Tahapan Ini

Jumat, 12 Desember 2025 | 07:38 WIB

F30 Strategi Bisnis Baru CIMB Niaga

Kamis, 11 Desember 2025 | 18:52 WIB

Hingga 2025, Ada 146 Bank Telah DIlikuidasi LPS

Sabtu, 6 Desember 2025 | 18:00 WIB

Penyaluran BLT Kesra Sudah Mencapai 75 Persen

Jumat, 5 Desember 2025 | 19:05 WIB
X