Kuartal I Tahun 2024, BNI Raup Laba Rp 5,33 Triliun

Photo Author
- Senin, 29 April 2024 | 20:45 WIB
BNI terus melanjutkan transformasi perusahaan (istimewa)
BNI terus melanjutkan transformasi perusahaan (istimewa)

Sedangkan tantangan terbesar adalah adanya perubahan perilaku nasabah yang menuntut kecepatan. Untuk merespon hal tersebut BNI pada tahun 2024 akan fokus pada transformasi peningkatan produktivitas tenaga pemasar (sales) di seluruh kantor wilayah dan cabang. Langkah ini bertujuan agar BNI dapat memberikan layanan yang optimal, responsif, serta secara konsisten memberikan solusi yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan.

Transformasi peningkatan produktivitas sales yang dilakukan mencakup peningkatan kapabilitas cross-selling tenaga pemasar, penguatan tools digital sebagai pendukung proses penjualan, serta peningkatan manajemen kinerja yang dapat meningkatkan efektivitas kerja sales. "Kami percaya bahwa transformasi ini dapat memberikan dampak positif pada pertumbuhan bisnis dan kualitas aset secara keseluruhan di masa depan," kata Royke.

Baca Juga: Syawalan dan Pameran Kompayo 2024

Sementara itu, terkait perkembangan geopolitik global, nilai tukar, tekanan inflasi serta suku bunga, Royke mengatakan, perseroan senantiasa menganalisis semua perkembangan secara cermat guna dapat mengambil keputusan bisnis yang tepat. "Dengan optimisme terhadap kondisi makro ekonomi Indonesia yang tetap sehat dan stabil, BNI yakin bahwa langkah-langkah yang telah dilakukan akan terus mendukung pertumbuhan bisnis BNI secara berkelanjutan," kata Royke.

Royke menjelaskan, BNI telah melakukan langkah–langkah prudent dan strategis dalam mengelola kondisi likuiditas terutama pendanaan valas melalui penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) dengan kebijakan pricing yang efisien. Selain melalui sumber DPK, BNI memanfaatkan positioning yang kuat di pasar Internasional untuk memperoleh alternatif pendanaan lain yang lebih luas.

Baca Juga: Polemik Jual Beli Tanah, Rumah Seorang Pengusaha di Sleman Didemo

BNI baru-baru ini menerbitkan obligasi global senilai 500 juta dolar AS atau sekitar Rp 7,95 triliun pada tanggal 5 April 2024. Penerbitan Obligasi Global dengan tenor 5 tahun ini mendapat respon positif dari investor global, ditandai dengan kelebihan permintaan (oversubscribed) hingga 6,4 kali dari rencana nilai yang diterbitkan. Tingginya kepercayaan investor global membuat BNI mampu menekan yield obligasi hanya di kisaran 5,3 persen ketika bookbuilding dilakukan.

Penerbitan obligasi global tersebut dilakukan sebelum terjadi fluktuasi nilai tukar USD terhadap rupiah, sehingga BNI memperoleh harga yang optimal. "Langkah ini bertujuan untuk mengelola risiko fluktuasi nilai tukar serta mengunci sebagian kebutuhan dana valas BNI," ujar Royke.

Baca Juga: Gowes Susur Perdesaan & Persawahan

Direktur Finance BNI Novita Widya Anggraini mengatakan, kredit BNI utamanya terdistribusi ke segmen kredit korporasi swasta sebesar Rp 272,1 triliun atau tumbuh 14 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2023. BNI juga mencatat penyaluran kredit ke BUMN sebesar Rp 102,7 triliun atau tumbuh 23 persen dibandingkan kuartal I tahun 2023.

Pada segmen kredit konsumer, Kredit Pemilikan Rumah (BNI Griya) juga tumbuh 10,3 persen yoy menjadi Rp 60,1 triliun. Adapun Kredit Tanpa Agunan tumbuh 17 persen yoy menjadi Rp 52,1 triliun. Sementara itu, pertumbuhan Kartu Kredit juga mencapai 10,4 persen yoy menjadi Rp 14,2 triliun.

"Kami melihat seluruh sektor mampu tetap tumbuh positif, berkualitas, dan resilient dengan fokus pada sektor perdagangan di tengah tekanan geopolitik global, nilai tukar, inflasi serta kenaikan suku bunga," ujar Novita.(Lmg)

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Tomi Sujatmiko

Tags

Rekomendasi

Terkini

Realisasi APBN Hingga November 2025 Tetap Terjaga

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:15 WIB

BMM Salurkan Bantuan untuk Penyintas Bencana di Sumatera

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:20 WIB

Layanan Dan Jaringan CIMB Niaga Pada Nataru Ready

Sabtu, 13 Desember 2025 | 18:55 WIB

Mau Spin Off, CIMB Niaga Siapkan Tiga Tahapan Ini

Jumat, 12 Desember 2025 | 07:38 WIB

F30 Strategi Bisnis Baru CIMB Niaga

Kamis, 11 Desember 2025 | 18:52 WIB

Hingga 2025, Ada 146 Bank Telah DIlikuidasi LPS

Sabtu, 6 Desember 2025 | 18:00 WIB

Penyaluran BLT Kesra Sudah Mencapai 75 Persen

Jumat, 5 Desember 2025 | 19:05 WIB
X