Krjogja.com - SUKOHARJO -Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Sukoharjo berencana melakukan perluasan Tempat Pembuangan Akhir sampah (TPA) Mojorejo Bendosari sekitar 3.000-4.000 meter persegi lahan baru. Sebab kondisi lahan sekarang tidak lebih dari 5 hektar dan belum cukup untuk menampung volume sampah yang besar mencapai 200 ton per hari.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Sukoharjo Agus Suprapto, Kamis (12/1) mengatakan, DLH Sukoharjo mendapatkan anggaran daerah sebesar Rp 750 juta lebih untuk program perluasan TPA Mojorejo Bendosari. Anggaran diberikan mengingat kebutuhan perluasan TPA Mojorejo Bendosari sangat penting dan mendesak direalisasikan.
DLH Sukoharjo setelah mendapatkan anggaran daerah sekarang sedang melakukan persiapan untuk melaksanakan program perluasan TPA Mojorejo Bendosari. Persiapan salah satunya terkait kebutuhan dokumen dan penentuan harga taksir lahan untuk perluasan TPA Mojorejo Bendosari.
Anggaran sebesar Rp 750 juta lebih tersebut diperlukan bisa untuk menambah perluasan lahan TPA Mojorejo Bendosari seluas 3.000-4.000 meter persegi. Rencananya perluasan akan menggunakan lahan disisi timur TPA Mojorejo Bendosari.
"Sudah ada anggaran Rp 750 juta lebih dan disekitar TPA Mojorejo Bendosari juga masih ada lahan kosong. Akan dilakukan perluasan mengingat lahan yang ada sekarang belum memenuhi kebutuhan untuk penanganan sampah," ujarnya.
DLH Sukoharjo melakukan perluasan lahan TPA Mojorejo Bendosari untuk penanganan sampah. Sebab kondisi sekarang lahan yang ada belum mampu memenuhi kebutuhan.
"TPA Mojorejo Bendosari sekarang luas lahannya tidak lebih dari 5 hektar. Diangka 4,5 hektar lebih dan volume sampah buangan masyarakat 200 ton per hari. Kami paksanakan untuk dicukup-cukupkan lahan disana karena sampah sangat banyak. Tahun ini ada perluasan dan mudah-mudahan secepatnya terlaksana," lanjutnya.
Perluasan lahan TPA Mojorejo Bendosari akan digunakan oleh DLH Sukoharjo untuk menampung sampah. Sebab diperkirakan kedepan volume sampah buangan masyarakat akan terus bertambah banyak.
"Kami persiapan perluasan lahan karena memang sekarang saja volume sampah sangat besar dan kami perkirakan kedepan semakin bertambah banyak. Sebab jumlah penduduk juga meningkat dan aktivitas masyarakat tambah banyak," lanjutnya.
Agus menambahkan, sebelumnya DLH Sukoharjo beberapa tahun lalu juga melakukan perluasan lahan TPA Mojorejo Bendosari. Namun penambahan lahan tidak terlalu besar dan belum sebanding dengan peningkatan volume sampah masyarakat. "Upaya menekan volume sampah terus kami lakukan dengan sosialiasi dan mengajak langsung masyarkat," lanjutnya.
Agus menambahakn, DLH Sukoharjo sudah melakukan launching Gerakan Zero Waste Family System Menuju Sukoharjo Bebas Sampah pada 23 September 2022 lalu. Sejak saat itu DLH Sukoharjo terus melakukan pemantauan terkait perkembangan dari pelaksanaan program tersebut disemua wilayah. Hal ini dilakukan mengingat pentingnya dukungan ditingkat pemerintah desa dan kecamatan dalam membantu pengurangan sampah buangan dari sumbernya.
DLH Sukoharjo sekarang melakukan persiapan dengan memantau beberapa desa yang sudah memiliki TPS3R. Keberadaan TPS3R sangat penting dalam membantu pengelolaan sampah ditingkat desa sebagai bagian dari upaya mengurangi volume buangan ke TPA Mojorejo Bendosari. (Mam)
Beberapa desa yang memiliki TPS3R dipantau baik dari sisi kesiapan alat, tempat, sumber daya manusia atau petugas pengelola sampah dan volume sampah buangan setiap hari. Hasilnya diketahui desa tersebut mampu. Namun demikian nantinya tetap akan mendapat pendampingan penuh dari DLH Sukoharjo.
"Desa yang sudah memiliki TPS3R akan kami maksimalkan. Sampah ini cukup dikelola disana dan sisanya baru dibuang ke TPA Mojorejo Bendosari. Pelaksanaan ini untuk mengurangi volume buangan atau ketergantungan semua sampah dibuang ditempat akhir," ujarnya.