Pengungsi Kembali ke Rumah, Masyarakat Diminta Waspada Banjir Susulan Bengawan Solo

Photo Author
- Minggu, 20 November 2022 | 12:57 WIB
Masyarakat di wilayah rawan diminta waspada banjir luapan Sungai Bengawan Solo. (foto: Wahyu imam ibadi)
Masyarakat di wilayah rawan diminta waspada banjir luapan Sungai Bengawan Solo. (foto: Wahyu imam ibadi)



SUKOHARJO - Sebanyak 7.227 kepala keluarga (KK) di empat kecamatan terdampak banjir luapan Sungai Bengawan Solo. Mereka sempat mengungsi dan sekarang sudah kembali ke rumah masing-masing untuk bersih-bersih.

 

Pemkab Sukoharjo meminta pada masyarakat untuk tetap mewaspadai bencana alam mengingat kondisi cuaca sekarang sangat ekstrem sering hujan deras dan angin kencang.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sukoharjo Sri Maryanto, Minggu (20/11/2022) mengatakan, pengungsi yang sebelumnya ditempatkan di pengungsian sekarang sudah kembali ke rumah masing-masing.

 

Warga kembali setelah diizinkan petugas. Hal ini karena banjir telah surut dan debit air sungai turun. Selain itu juga pertimbangan faktor cuaca sudah kembali panas setelah sebelumnya dalam dua hari mendung gelap dan hujan deras.

Warga kembali ke rumah masing-masing bersama keluarga meninggalkan pengungsian. Kondisi tempat pengungsian sekarang seperti di balai desa, kantor kecamatan, masjid dan tanggul sudah sepi. Namun demikian tempat pengungsian tersebut tetap disiagakan mengantisipasi banjir susulan.

"Warga terdampak banjir sudah meninggalkan tempat pengungsian kembali ke rumah masing-masing. Mereka pulang seizin dan sepengetahuan dari petugas setelah memastikan kondisi aman," ujarnya.

Data BPBD Sukoharjo diketahui banjir terjadi pada Jumat (18/11/2022) sekitar pukul 22.30 WIB di wilayah Kecamatan Weru meliputi Desa Krajan menimpa sebanyak 438 KK, Desa Tawang 789 KK, Desa Grogol 560 KK, Desa Jatingarang 363 KK, Desa Tegalsari 1.519 KK, Desa Karangwuni 752 KK, Desa Karangtengah 358 KK, Desa Karakan 635 KK. Total keseluruhan terdampak banjir di delapan desa di wilayah Kecamatan Weru 5.414 KK.

Banjir juga terjadi pada Sabtu (19/11/2022) sekitar pukul 08.30 WIB di wilayah Kecamatan Grogol meliputi Desa Langenharjo warga terdampak ada 250 KK, Desa Grogol 150 KK, Desa Kadokan 70 KK, Desa Telukan 500 KK dengan total keseluruhan 720 KK. Banjir di wilayah Kecamatan Baki di Desa Ngrombo 50 KK dan Desa Mancasan 20 KK dengan total 70 KK. Di wilayah Kecamatan Mojolaban banjir terjadi di Desa Tegalmade menimpa 106 KK, Desa Laban 380 KK, Desa Gadingan 267 KK, Desa Plumbon 17 KK, Desa Palur 22 KK dengan total 792 KK.

"Total keseluruhan warga terdampak banjir di empat kecamatan tersebut ada 6.996 KK dan ada tambahan data masuk bajir terjadi di Perum Griya Permata Asri 1 jumlah 31 KK atau 100 jiwa dan di Desa Kwarasan Dukuh Ngasinan 200 KK atau 700 jiwa terkena banjir tapi tidak mengungsi. Jadi total keseluruhan semua menjadi 7.227 KK," ujarnya.

BPBD Sukoharjo ikut membantu kepulangan warga terdampak banjir dari tempat pengungsian ke rumah masing-masing. Bersama petugas dari tim gabungan juga dilakukan gotong royong membersihkan rumah warga dan lingkungan terdampak banjir. Pembersihan dilakukan terhadap lumpur dan sampah.

Gotong royong dilakukan sampai kondisi rumah dan lingkungan bersih seperti semula. Petugas dari tim gabungan juga disiagakan di lokasi memantau kondisi Sungai Bengawan Solo dan cuaca karena sering turun hujan deras.

"Petugas gabungan tetap disiagakan penuh sebab masih rawan banjir susulan. Warga terdampak banjir ini semua sudah mendapat penanganan," lanjutnya.

Penanganan salah satunya pemenuhan kebutuhan logistik bagi warga terdampak banjir. Selain itu juga dilakukan pemeriksaan kondisi kesehatan.

"Khusus di aliran Sungai Bengawan Solo di bawah jembatan Bacem Telukan Grogol sudah dipasang alat deteksi dini banjir. Masyarakat diminta tetap mematuhi petunjuk alat tersebut sebagai bentuk kewaspadaan banjir," lanjutnya.

BPBD Sukoharjo memberikan peringatan bencana alam pada masyarakat khususnya yang tinggal di sekitar aliran sungai, salah satunya Sungai Bengawan Solo. Sebab banjir masih akan terjadi mengingat kondisi cuaca sering turun hujan deras.

"Cuaca ekstrem dan sering hujan deras. Banjir kemungkinan masih akan terjadi kedepan," lanjutnya. (Mam)  


Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Ary B Prass

Tags

Rekomendasi

Terkini

PUDAM Boyolali Rilis Aplikasi Tirta Amperaku

Minggu, 21 Desember 2025 | 12:10 WIB

Pemkab Klaten Siaga Antisipasi Bencana Saat Nataru

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:15 WIB

Gudang Oli di Tanjunganom Grogol Terbakar

Senin, 15 Desember 2025 | 21:50 WIB

Ratusan Pelari Ramaikan Run To Geopark Klaten

Senin, 15 Desember 2025 | 10:20 WIB

Petugas Gabungan Gelar Apel Jelang Libur Nataru.

Kamis, 11 Desember 2025 | 22:05 WIB

Bripka Eriqo Terima Penghargaan dari PBB

Rabu, 10 Desember 2025 | 13:35 WIB
X