"Pemilik lama sudah lama menghentikan operasional SPBU dan tangki dalam keadaan kosong. Sekarang SPBU dimiliki oleh pembeli baru orang Solo," lanjutnya.
DLH Sukoharjo sesuai keterangan warga terjadi kebocoran BBM sekitar tiga hari. Warga mengeluhkan bau sangat menyengat di lingkungan sekitar.
"Kebocoran terjadi lewat rembesan tanah dan sampai ke sungai. Itu masih dugaan dari SPBU tapi kami belum bisa memastikannya. Tapi menurut riwayat cerita warga sekitar 10 tahun lalu pernah terjadi hal sama," lanjutnya.
DLH Sukoharjo menunggu respon dari pemilik SPBU untuk segera melakukan penanganan. Sebab kebocoran masih terjadi sampai sekarang.
"Untuk SPBU kami masih menunggu respon. Sebab pegawainya baru tahap pelaporan ke pemilik. Sedangkan masyarakat kami imbau jangan bermain api disekitar sungai karena akan membahayakan terjadi kebakaran," lanjutnya.
Suhardi mengatakan, dampak kebocoran BBM ini ke sungai sangat dirasakan warga berupa bau menyengat. Selain itu mengganggu biota yang ada di sungai. Terpenting juga dalam jangka panjang bisa mengganggu air sumur warga. (Mam)