SUKOHARJO, KRJOGJA.com - Tanah longsor terjadi di bukit Desa Gentan, Kecamatan Bulu. Akibat kejadian tersebut satu rumah warga mengalami kerusakan pada bagian tembok belakang rumah. Petugas bersama warga melakukan gotong royong pembersihan material longsoran.
Perangkat Desa Gentan, Kecamatan Bulu, Suryanggono, Jumat (24/12/2021) mengatakan, hujan deras mengakibatkan terjadinya longsoran bukit di Dukuh Baseng, Desa Gentan, Kecamatan Bulu pada Kamis (23/12/2021) sekitar pukul 22.00 WIB. Akibat kejadian tersebut membuat satu rumah milik Sadi warga Dukung Baseng RT 01 RW 06 Desa Gentan, Kecamatan Bulu mengalami kerusakan pada bagian tembok belakang.
Kondisi kerusakan tembok belakang rumah yang terkena longsoran bukit sangat parah. Pemilik rumah mengalami kerugian besar sekitar Rp 20 juta. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut.
Suryanggono menjelaskan, pada saat terjadi longsoran bukit pemilik rumah sedang tidur. Pemilik rumah langsung terbangun melihat kondisi dan menyelamatkan diri begitu mengetahui ada longsoran bukit.
"Saat kejadian hujan deras dan terjadi longsoran bukit mengenai satu rumah warga," ujarnya.
Warga yang mengetahui kejadian tersebut berusaha membantu melakukan gotong royong membersihkan longsoran dari rumah Sadi. Pembersihan juga dilakukan dengan melibatkan petugas terkait.
"Warga diminta selalu waspada terjadi longsoran tanah karena cuaca hujan deras," lanjutnya.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) meminta masyarakat waspada bencana alam saat puncak hujan Januari mendatang. Sebab curah hujan semakin meningkat dipengaruhi fenomena alam La Nina. BPBD Sukoharjo hingga awal Desember lalu mencatat baru ada kejadian angin kencang disejumlah wilayah. Sedangkan banjir dan tanah longsor belum.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sukoharjo Sri Maryanto, mengatakan, memasuki Desember ini kondisi di Kabupaten Sukoharjo masih aman terkendali karena belum ada kejadian bencana alam besar. Meski begitu masyarakat tetap diminta waspada terhadap perubahan cuaca yang sangat ekstrem. Hal tersebut terlihat dengan adanya peningkatan curah hujan dan angin kencang.
"Puncak hujan Januari mendatang. Masyarakat kami minta waspada bencana alam. Tanda-tanda perubahan cuaca ekstrem sudah terlihat sejak akhir November lalu dan semakin meningkat Desember ini dimana curah hujan terus meningkat dan angin kencang," ujarnya.
Sri Maryanto menjelaskan, hujan deras disertai angin kencang terjadi di wilayah Desa Tegalsari, Kecamatan Weru dan Desa Jagan, Kecamatan Bendosari pada Rabu (8/12/2021) . Akibat kejadian tersebut beberapa pohon tumbang dan satu rumah warga di Desa Jagan, Kecamatan Bendosari pada bagian genteng mengalami kerusakan.
"Bencana alam sudah terjadi dibeberapa daerah karena perubahan cuaca ekstrem. Petugas gabungan terus melakukan kesiapsiagaan. Disisi lain masyarakat juga kami minta waspada. Apalagi di Kabupaten Sukoharjo dilintasi aliran Sungai Bengawan Solo yang sering banjir saat musim hujan," lanjutnya.
Tiga kecamatan paling rawan banjir akibat luapan Sungai Bengawan Solo yakni Kecamatan Grogol, Kecamatan Polokarto dan Kecamatan Mojolaban terus dipantau BPBD Sukoharjo. Warga yang tinggal di wilayah rawan tersebut telah disiapsiagakan menghadapi kerawanan bencana alam yang bisa datang sewaktu-waktu.