SUKOHARJO, KRJOGJA.com - Skrining pemeriksaan secara ketat terhadap pendatang mulai dilakukan sebagai antisipasi penyebaran virus Corona berupa operasi yustisi. Petugas melakukan tes swab PCR secara acak dibeberapa lokasi secara bergantian dengan sasaran pusat keramaian masyarakat. Gugus Tugas Percepatan Penanganan Virus Corona Sukoharjo tetap memperketat pengawasan setelah ada kenaikan mobilitas warga.
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Virus Corona Sukoharjo Yunia Wahdiyati, Rabu (8/12/2021) mengatakan, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Virus Corona Sukoharjo terus melakukan langkah-langkah pencegahan sebagai bentuk antisipasi penyebaran virus Corona di Kabupaten Sukoharjo. Bentuk kegiatan tersebut berupa operasi yustisi dengan sasaran khususnya pendatang dan masyarakat yang beraktivitas di Kabupaten Sukoharjo.
Gugus Tugas Percepatan Penanganan Virus Corona Sukoharjo melihat kondisi sekarang sejak awal Desember kemarin terjadi peningkatan aktivitas masyarakat. Mobilitas warga antar daerah juga meningkat. Petugas mendapati pendatang mulai berdatangan masuk ke wilayah Kabupaten Sukoharjo.
Kondisi tersebut rawan terjadi penyebaran virus Corona. Gugus Tugas Percepatan Penanganan Virus Corona Sukoharjo langsung bergerak cepat melakukan antisipasi berupa tes swab PCR secara acak.
"Skrining ketat berupa pemeriksaan dilakukan petugas dalam operasi yustisi. Pengecekan dilakukan petugas gabungan dengan menanyakan identitas apakah warga lokal Sukoharjo atau pendatang, pemeriksaan kesehatan berupa tes swab PCR dan meminta keterangan warga tersebut apakah sudah atau belum menerima vaksin virus Corona dengan menunjukan kartu vaksin," ujarnya.
Gugus Tugas Percepatan Penanganan Virus Corona Sukoharjo memperkirakan kedatangan pendatang diperkirakan akan terus bertambah saat libur natal dan tahun baru. Pengetatan yang dilakukan diharapkan bisa mencegah penyebaran virus Corona di Kabupaten Sukoharjo.
"Pendatang harus dipastikan kondisi kesehatannya. Apakah benar sehat atau tidak. Jangan sampai membawa virus Corona," lanjutnya.
Titik operasi yustisi nantinya akan dilakukan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Virus Corona Sukoharjo dibeberapa lokasi. Salah satunya di tempat umum pusat keramaian seperti pasar, mall, perbelanjaan modern, penginapan, wisata dan lainnya. Petugas juga menyasar tempat keramaian lain sebagai pusat kedatangan pendatang seperti terminal bus.
Yunia Wahdiyati mengatakan, berbagai antisipasi sekaligus persiapan terus dilakukan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Virus Corona Sukoharjo berkaitan dengan pandemi virus Corona. Kondisi sekarang meski sudah terjadi penurunan kasus namun tetap dilakukan pengetatan protokol kesehatan mengantisipasi penambahan kasus.
"Mengenai ancaman serangan gelombang ketiga, libur natal dan tahun baru tetap kami lakukan persiapan dan antisipasi. Rumah sakit rujukan penanganan kasus virus Corona diminta tetap mempersiapkan ruang isolasi dan ICU," lanjutnya.
Gugus Tugas Percepatan Penanganan Virus Corona Sukoharjo meminta persiapan tersebut sebagai tindak lanjut dari imbauan pemerintah pusat. Sebab masih ada kerawanan penyebaran virus Corona termasuk dari varian baru.
Persiapan ruang isolasi dan ICU juga dilakukan dalam rangka mempersiapkan diri apabila ada temuan penambahan kasus virus Corona. Ketersediaan tempat membuat pihak rumah sakit bisa memberikan pelayanan maksimal. Disisi lain pasien terkonfirmasi positif virus Corona juga dapat menerima perawatan dengan baik.
Yunia menjelaskan secara garis besar persiapan ruang isolasi dan ICU di rumah sakit rujukan sekarang sama seperti saat awal penanganan pandemi virus Corona. Pihak rumah sakit juga telah memahami kebutuhan dan teknis penanganan. Meski begitu Gugus Tugas Percepatan Penanganan Virus Corona Sukoharjo tetap akan melakukan pemantauan agar tahapan persiapan ruang isolasi dan ICU berjalan dengan baik.
"Teknisnya masih sama, dan rumah sakit sudah memahami kebutuhan dalam penanganan pandemi virus Corona," lanjutnya.