SUKOHARJO, KRJOGJA.com - Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sukoharjo memprioritaskan vaksinasi virus Corona dengan sasaran tenaga pendidik sekolah tingkat Taman Kanak-Kanak (TK) dan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Hal tersebut dilakukan setelah tenaga pendidikan SD, SMP hingga SMA dan SMK sudah menerima pada tahap awal vaksinasi virus Corona secara bertahap beberapa waktu lalu. Pelaksanaan vaksinasi virus Corona dilakukan sebagai persiapan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) sekolah.
Kepala DKK Sukoharjo Yunia Wahdiyati, Minggu (5/9/2021) mengatakan, DKK Sukoharjo ikut terlibat dalam persiapan pelaksanaan PTM sekolah. Berkaitan dengan pendidikan menjadi tanggungjawab Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud). Sedangkan terkait kondisi kesehatan termasuk penerapan protokol kesehatan merupakan kewenangan DKK Sukoharjo.
Berkaitan dengan kondisi kesehatan maka semua tenaga pendidik wajib sudah mendapat vaksin virus Corona. Vaksinasi virus Corona sudah dilaksanakan secara bertahap dengan sasaran tenaga pendidik dimulai dari SMA dan SMK. Tahap selanjutnya vaksin virus Corona diberikan pada tenaga pendidik SMP dan SD.
Vaksinasi virus Corona sengaja diberikan pada tenaga pendidik dimulai dari sekolah tingkat atas, menengah dan dasar lebih dulu. Hal ini merupakan kebijakan langsung dari pemerintah pusat. Pemberian vaksin tersebut juga melihat kesiapan siswa tingkat atas, menengah dan dasar mengikuti PTM di sekolah.
Secara berharap tenaga pendidik dari SMA dan SMK serta SMP dan SD sudah menerima vaksin virus Corona. Mereka selanjutnya siap melaksanakan PTM di sekolah. Sedangkan tenaga pendidik TK dan PAUD yang belum menerima vaksin virus Corona akan menjadi prioritas DKK Sukoharjo diikutkan vaksinasi.
"Prioritas vaksinasi virus Corona sekarang untuk tenaga pendidik menyasar TK dan PAUD. Tenaga pendidik sekolah diatasnya secara bertahap sebelumnya sudah dilaksanakan," ujarnya.
DKK Sukoharjo akan berusaha mempercepat pelaksanaan vaksinasi virus Corona dengan sasaran tenaga pendidik TK dan PAUD. Hal ini menyesuaikan dengan rencana PTM sekolah menyusul adanya penyesuaian kebijakan dari pemerintah.
Yunia menjelaskan, aturan pelaksanaan PTM di sekolah memang sangat terbatas. Salah satu persyaratan teknis yang harus dipenuhi Disdikbud Sukoharjo yakni seluruh warga dalam lingkungan satuan pendidikan telah menerima vaksin virus Corona. "Saat ini kami tengah menyelesaikan pemberian vaksinasi virus Corona pada data sasaran warga dengan penyakit berat dan ibu hamil," lanjutnya.
Bupati Sukoharjo Etik Suryani, mengatakan, Pemkab Sukoharjo memutuskan berencana menggelar PTM terbatas di sekolah mulai 13 September 2021. Jadwal tersebut berbeda dan mundur dibanding daerah lain yang akan melaksanakan PTM di sekolah lebih awal. Meski demikian, jadwal tersebut sengaja dibuat berbeda dibanding daerah lain untuk memberi kesempatan sekolah melakukan persiapan matang dan simulasi dengan penerapan protokol kesehatan secara ketat.
Pemkab Sukoharjo akan melaksanakan PTM di sekolah secara hati-hati. Sebab butuh persiapan matang sebelum dilaksanakan di sekolah. Hal itu dilakukan agar tidak terjadi penyebaran virus Corona mengingat sekarang sudah ada penurunan kasus cukup signifikan.
"Pemkab Sukoharjo memutuskan akan menggelar PTM terbatas mulai 13 September 2021. Sekolah yang menggelar PTM nanti adalah sekolah yang sebelumnya pernah menggelar PTM. Memang agak mundur jadwalnya karena dilakukan persiapan lebih dulu," ujarnya.
Pemkab Sukoharjo dalam memutuskan kebijakan menggelar PTM di sekolah disesuaikan dengan aturan dari pemerintah pusat. Salah satunya berkaitan dengan maksimal batas kapasitas 30 persen, tidak ada waktu istirahat dan tiap mata pelajaran dibatasi 30 menit.
