KLATEN, KRJOGJA.com - Satu orang laki-laki berinisial T usia 48 tahun asal Kecamatan Klaten Tengah Kabupaten Klaten Jawa Tengah dinyatakan positif Corona (Covid-19). Atas kondisi itu, Bupati Klaten Sri Mulyani menetapkan Kabupaten Klaten berstatus Kejadian Luar Biasa (KLB).
"Pasien kini masih dirawat di RSUD Bagas Waras Klaten. Pasien punya jam terbang tinggi mondar-mandir Jakarta - Yogyakarta, kemudian Klaten - Surabaya pulang pergi," ujar Juru bicara Tim Satuan Tugas (Satgas) Percepatan Penanggulangan Covid-19 Kabupaten Klaten, Cahyono Widodo di Pendopo Pemkab Klaten, Rabu (01/04/2020).
Cahyono menyampaikan, kondisi situasi Covid-19 Kabupaten Klaten per Rabu 1 April 2020, orang dalam pemantauan (ODP) 62 orang, komulatif 1.151 orang, selesai pemantuan 14 hari ada 49 orang, dan ODP yang dirawat 5 orang.
Kemudian untuk Pasien Dalam Pengawasan (PDP) ada satu orang, komulatif 13 orang dengan rincian 11 orang menunggu hasil laboratorium, satu orang proses pengambilan sampel dan satu orang positif terkonfirmasi covid-19.
Dari hasil tersebut, Tim Satgas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Kabupaten Klaten menyampaikan kronologisnya yakni pada tanggal 6 Maret 2020 yang bersangkutan (T) pulang ke Klaten melalui rute Jakarta - Yogyakarta. Kemudian pada tanggal 6 - 8 Maret 2020 berada di Klaten.
Pada tanggal 8 Maret 2020, yang bersangkutan berangkat ke Jakarta. Kemudian tanggal 8 - 10 Maret 2020 dari Jakarta ke Surabaya. Di Surabaya dua hari dan kembali ke Jakarta bersama dua orang temannya.
Kegiatan di Surabaya pada tanggal 10 Maret 2020 adalah pengukuran lahan perusahaan dengan pihak BPN. Tim yang bersangkutan berjumlah empat orang. Mereka bertemu dengan petugas BPN, pengacara, dan petugas keamanan. Total berjumlah 15 orang.
Kemudian tanggal 12 Maret 2020 dari Surabaya ke Jakarta. Tanggal 13 Maret 2020 dari Jakarta ke Klaten naik kereta api. Tanggal 14 Maret 2020 mengalami gejala diare dan tanggal 15 Maret 2020 berangkat ke Jakarta dengan kereta api.
Pada tanggal 16 Maret 2020 dari Jakarta pulang ke Klaten naik pesawat dan dari bandara pulang ke rumah naik ojek online. Kemudian tanggal 20 Maret 2020 periksa ke salah satu rumah sakit dengan keluhan diare. Pada saat periksa mengenakan masker. Kemudian pada malam harinya mengalami batuk. Dengan kesadaran yang bersangkutan melakukan isolasi mandiri.
"Kemudian sekitar pukul 19.00 WIB salah satu temannya yang ada di Surabaya menginfokan bahwa dirinya positif covid-19 dan menyarankan agar T menjalani tes darah dan rontgen," jelas Cahyono.
Kemudian pada tanggal 21 Maret 2020 yang bersangkutan periksa ke rumah sakit bersama keluarganya. Hasil pemeriksaan yang bersangkuran memiliki riwayat deman beberapa hari sebelumnya, tidak ada pilek, tidak ada sesak nafas.