JAKARTA, KRJOGJA.com - Direktur Sustainable Waste Indonesia (SWI) Dini Trisyanti mengatakan, kebijakan cukai plastik tidak akan efektif mengatasi masalah sampah. Jika pengelolaan sampah jenis lain tidak dijalankan.
Menurut dia, daripada menerapkan cukai plastik, alangkah lebih baik jika masyarakat dikenakan biaya untuk tiap sampah yang mereka buang. Dana yang terkumpul bisa digunakan untuk membiayai pengelolaan sampah.
"Kalau saya melihatnya cukai tidak efektif. Saya melihat yang harus diterapkan pay cash what you throw. Bayar sejumlah yang kamu buang," kata dia, Selasa (3/8/2019).
Dia mengatakan, saat ini komposisi sampah plastik sebesar 15 persen dari total sampah yang ada. Jika pengelolaan sampah jenis lain tidak diperhatikan maka masalah sampah akan sulit diatasi.
"Itu yang bisa menyelesaikan masalah sampah kalau kita hanya cukainya saja, satu materinya saja, nggak (bisa selesai). Karena satu belum tentu dana itu masuk ke pengelolaan sampah. Kemudian kalau pengelolaan sampah jenis lain tetap nggak ada sumber pembiayaan yang proper, nggak akan selesai. Selama pembiayaan sampah bukan dilihat dari seluruh sampah bukan hanya parsial saja," ungkapnya.
Dia mengatakan pemerintah seharusnya melakukan kajian yang lebih luas sebelum menerapkan cukai plastik. Sebab di sisi lain sampah plastik juga memiliki nilai ekonomis.
"Jadi mau menerapkan cukai. Apakah yang dilihat hanya potensi kalau sampah akan berkurang kalau kresek dilarang, tapi dilihat juga nggak dampak terhadap keekonomian yang sudah terjadi di situ dalam hal circular economy-nya. Itu yang selalu saya pertanyakan," ujarnya.