Gandeng FAO, Kementan Antisipasi Ulat Grayak Jagung

Photo Author
- Jumat, 19 Juli 2019 | 16:59 WIB
Fall armyworm atau Ulat Grayak Jagung (Galih Prasojo)
Fall armyworm atau Ulat Grayak Jagung (Galih Prasojo)

BOYOLALI, KRJOGJA.com - Kementerian Pertanian bersama Badan Pangan dan Pertanian PBB atau FAO bergerak cepat menanggulangi hama Fall Armyworm atau Ulat Grayak Jagung. Hama jagung yang berasal dari wilayah Amerika tersebut sudah menyapu di afrika dan di asia selatan sebelum terdeteksi menyebar di Indonesia pada Maret lalu. 

Dalam rilis yang diterima Kedaulatan Rakyat, Jumat (19/7), sejak terdeteksi di Sumatera Barat, dalam empat bulan saja, hama tersebut sudah menyebar di 12 provinsi di Pulau Sumatera, Jawa, dan sebagian wilayah Kalimantan. Hama ini mempunyai kemampuan bermigrasi ratusan km dan mampu merusak tanaman jagung hanya dalam waktu semalam saja. 

Sejak 2016 lalu, hama ini telah melanda Afrika dengan estimasi kerugian mencapai 1-3 miliar dollar amerika. Hama ini terus bergerak ke India, Bangladesh, Cina, Myanmar, Sri Lanka, Thailand sebelum tiba di Indonesia pada Maret lalu. Dalam kasus Sri Lanka, ada laporan  kerusakan sebanyak 20 persen dari lahan seluas 40 ribu hektar.

‎

Direktur Perlindungan Tanaman Direktorat Perlindungan Tanaman di Kementerian Pertanian Edy Purnawan  sudah mengimbau seluruh wilayah di Indonesia untuk mewaspadai hama ini. Di lapangan, petugas Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT) sudah diturunkan untuk meningkatkan kesadaran petani untuk langkah pencegahan, minimal mengurangi dampak kerusakan.  "Kami mengantisipasi bahwa serangan Fall Armyworm akan menginfeksi pertanaman jagung di seluruh Indonesia dalam beberapa bulan mendatang," katanya dalam rilis. 

FAO sendiri telah mengadakan pertemuan dengan para pejabat dari berbagai negara, termasuk Indonesia, dan membawa para pakar yang telah menangani hama di Afrika dan Amerika Latin dan mempelajari cara-cara untuk membatasi kerusakannya.

‎

"Pemerintah akan mengorganisir lokakarya nasional bekerjasama dengan FAO pada akhir Juli untuk menyepakati tindakan multipihak paling efektif untuk menanggapi serangan ini. Kami memanfaatkan pelajaran dari negara-negara lain ketika menanggapi serangan di negara mereka sendiri sebagai praktik terbaik untuk memperlambat penyebaran dan membatasi kerusakan" kata Stephen Rudgard, Perwakilan FAO di Indonesia.

Setelah serangan hama terverifikasi dengan baik, pemerintah akan memperkuat upaya untuk terus meningkatkan kesadaran dan memantau keberadaan dan penyebaran Fall Armyworm pada jagung dan tanaman lainnya.‎

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: tomi

Tags

Rekomendasi

Terkini

PUDAM Boyolali Rilis Aplikasi Tirta Amperaku

Minggu, 21 Desember 2025 | 12:10 WIB

Pemkab Klaten Siaga Antisipasi Bencana Saat Nataru

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:15 WIB

Gudang Oli di Tanjunganom Grogol Terbakar

Senin, 15 Desember 2025 | 21:50 WIB

Ratusan Pelari Ramaikan Run To Geopark Klaten

Senin, 15 Desember 2025 | 10:20 WIB

Petugas Gabungan Gelar Apel Jelang Libur Nataru.

Kamis, 11 Desember 2025 | 22:05 WIB

Bripka Eriqo Terima Penghargaan dari PBB

Rabu, 10 Desember 2025 | 13:35 WIB
X