KLATEN, KRJOGJA.com - Setelah dilakukan Riset pemuliaan benih padi Rojolele sejak tahun 2013, kini Varietas tanaman Rojolele yang baru berhasil diperpendek masa tanamnya. Yakni dari 160 hari menjadi 105 hari, sedangkan tinggi tanaman yang semula 155 cm bisa dipangkas menjadi 110 cm.
Bupati Klaten Sri Mulyani Kamis (4/7) mengemukakan, varietas Rojolele baru merupakan hasil kerjasama riset Badan Tenaga Nuklir (Batan) dengan Pemerintah Kabupaten Klaten.
Padi Rojolele sangat legendaris dan merupakan salah satu ikon Kabupaten Klaten, memiliki ciri khas pulen dan wangi. Adanya varietas baru ini diharapkan meningkatkan gairah masyarakat untuk kembali menanam padi Rojolele, karena masa tanamnya lebih pendek setara dengan jenis padi di pasaran umum seperti IR 64, C4 dll. Varietas rojolele baru juga tidak mudah roboh karena padinya lebih rendah serta lebih tahan terhadap serangan hama penyakit.
Lebih lanjut Bupati mengatakan, varietas baru Rojolele diharapkan bisa meningkatkan kesejahteraan petani di Kabupaten Klaten, karena memiliki nilai ekonomi yang tinggi serta dapat mengembalikan kejayaan beras Rojolele.
Â
Bupati dalam sidang pelepasan varietas baru Rojolele. Foto: Sri Warsiti
Setelah varietas Rojolele baru ini resmi dilepas, Pemkab Klaten berencana melaksanakan launching resmi, memperbanyak benih, penanaman serentak dan pembentukan kelembagaan untuk manajemen produksi, pengelolaan dan pemasaran dari hulu hingga hilir.