Selama bekerja para TKI mendapatkan surat kontrak kerja setiap satu tahun sekali dengan opsi perpanjangan apabila masih dibutuhkan sesuai tempat asal industri. Namun bila tidak mendapat perpanjangan kontrak maka warga Sukoharjo yang menjadi TKI tersebut wajib pulang ke daerah asal untuk menghindari masalah.
"Kalau tidak ada kontrak atau tempat kerja dan izin habis maka wajib pulang ke Indonesia. Apabila tidak maka statusnya TKI ilegal dan rawan terjerat masalah. Maka dari itu harus diawasi langsung pemerintah dan lembaga penyalur TKI," lanjutnya.
Zunan menambahkan, ada negara lain yang menjadi tujuan warga Sukoharjo menjadi TKI seperti Singapura, Taiwan dan Brunaidarusalam. Namun minat disana masih kalah dibandingkan di Malaysia, Jepang dan Korea Selatan.
Dibeberapa wilayah di Sukoharjo sendiri diketahui ada lembaga pelatihan kerja bagi para calon TKI. Mereka membuka pendaftaran dari berbagai jenjang usia untuk dikirim ke sejumlah negara. Paling banyak diminati yakni para calon TKI dari lulusan sekolah.
"Ada beberapa lembaga pelatihan merekrut atau menerima siswa lulusan SMA/SMK untuk dilatih dan dikirim menjadi TKI ke sejumlah negara. Minatnya sangat besar sebab satu TKI saja kerja di Korea Selatan atau Jepang bisa mendatkan gaji sekitar Rp.20 juta perbulan. Nilai itu sangat besar bagi anak muda lulusan sekolah yang ingin bekerja," lanjutnya.
Meski profesi menjadi TKI diminati namun Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja Sukoharjo masih mencatat tingginya angka keterserapan dan minat warga Sukoharjo bekerja di daerah sendiri. Hal itu terjadi karena besarnya peluang diterima kerja dan banyaknya lowongan kerja di Sukoharjo. Lowongan kerja juga terjadi di daerah lain dengan berbagai bidang pekerjaan.
Paling banyak lowongan kerja tersedia di Sukoharjo yakni dibidang tekstil sekitar 20.000 - 50.000 orang. Besarnya lowongan kerja terjadi karena banyaknya industri membuka usaha dibeberapa wilayah di Sukoharjo. "Apalagi sekarang sudah ada Kawasan Industri Nguter di Sukoharjo karena banyak industri berdiri disana dan membuka banyak lowongan kerja," lanjutnya. (Mam)