KLATEN, KRJOGJA.com - Direktur PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko (PT TWC), Edy Setijono meminta para pelaku UMKM merespon positif perkembangan kondisi usaha di era digital. Salah satu cara adalah, dengan berwirausaha secara berkelompok.
Edy Setijono didampingi Sekretaris Perusahaan Ahmad Muchlis dan Manajer PKBL Bambang Sarwo Edy, Selasa (28/8) mengemukakan, pihaknya berkomitmen untuk terus membantu UMKM agar berdaya saing. Sehubungan hal itu, pihaknya telah mengucurkan bantuan sebesar Rp 550 juta lebih, bagi 35 UMKM yang menjadi mitra PKBL (program kemitraan dan bina lingkungan)Â PT TWC. Terdiri 15 UMKM di wilayah Sleman, 12 di Klaten, dan 8 di Magelang.
Menurut Edy Setijono, untuk bisa bertahan dan bersaing di era digital, para pelaku UMKM harus mampu menghadapi perubahan dengan strategi yang tepat.
‘Saat ini orang belanja tidak perlu lagi ke toko, sudah secara online. Jika teman-teman UMKM ini tidak mengikuti perkembangan, nanti sulit bersaing,†kata Edy Setijono.
Lebih lanjut dikatakan Edy Setijono, PT TWC berupaya agar masyarakat sekitar wilayah meningkat kesejahteraanya. Melalui bantuan kemitraan, diharapkan bisa mendongkrak usaha mitra PKBLyang rata-rata masih usaha kecil dan mikro.
“Memang harus ada perubahan paradigma di kalangan rekan-rekan UMKM, karena kondisi lingkungan bisnis sekarang telah berubah, tantangan juga berubah. Rekan mitra PKBL kami harap melihat hal itu, dan kita dorong mereka merespon dalam bentuk usaha mereka. Salah satunya adalah dengan cara mereka berkelompok,â€jelas Edy Setijono.
UMKM yang memiliki usaha sejenis diharapkan bisa berkelompok. Hal ini perlu dilakukan untuk efisiensi, optimalisasi, peningkatan kualitas, serta lebih memudahkan dalam pembinaan.
Selain itu, mereka juga diharapkan bisa melakukan proses produksi dan memiliki workshop, untuk meningkatkan varian produk yang lebih berkualitas. Jika beberapa hal tersebut dilakukan, diyakni akan bisa meningkatkan keuntungan.
