SUKOHARJO, KRJOGJA.com - Bulog Telukan, Grogol masih melakukan penyerapan gabah petani. Sampai saat ini sudah terkumpul sekitar 2.146 ton lebih dari target Tahun 2018 sebesar 7.500 ton. Target tersebut akan direalisasikan sampai akhir tahun dengan menyerap gabah hasil panen petani lokal Sukoharjo.
Kepala Gudang Bulog, Telukan, Grogol Wisnu Sancoyo, Minggu (5/8/2018) mengatakan, Bulog Telukan, Grogol masih menjalankan program serap gabah petani. Penyerapan sudah dilakukan sejak awal sampai pertengahan tahun ini. Petugas menyerap gabah hasil panen petani lokal khususnya di Sukoharjo.Â
Penyerapan gabah panen petani Sukoharjo dipilih karena melimpahnya ketersediaan stok. Sebab Kabupaten Sukoharjo merupakan daerah pertanian dan menghasilkan gabah dalam jumlah banyak dan berkualitas baik.
Dalam penyerapannya Bulog Telukan, Grogol melakukan pengecekan khususnya berkaitan dengan kualitas gabah panen petani. Pembelian dilakukan petugas menyesuaikan sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan oleh pemerintah.
Bulog Telukan, Grogol sendiri sengaja melakukan penyerapan gabah sesuai instruksi dari pemerintah. Hasil gabah yang diserap disimpan sebagai stok bahan pangan daerah dan nasional.Â
"Serap gabah petani tetap kami lakukan untuk stok cadangan pangan. Hal itu penting dilakukan meski posisi sekarang Bulog Telukan, Grogol sudah tidak lagi menyalurkan beras sejahtera (rastra)," ujar Wisnu Sancoyo.
Tidak adanya tugas penyaluran rastra membuat tugas Bulog Telukan, Grogol menjadi longgar. Petugas bisa lebih fokus dalam melakukan penyerapan gabah panen petani. Gabah yang sudah terkumpul tersebut disimpan dan dirawat secara ekstra oleh petugas untuk tetap menjaga kualitasnya.
Target yang dibebankan membuat Bulog Telukan, Grogol optimis bisa merealisasikannya. Sebab angka tersebut sudah melalui perhitungan matang oleh pemerintah. Optimisme Bulog Telukan, Grogol karena stok gabah melimpah dan waktu merealisasikannya masih panjang sampai akhir tahun 2018.
