SUKOHARJO, KRJOGJA.com - Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) siapkan anggotanya untuk pengamanan pelaksanan Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) yang akan diselenggarakan Tahun 2018. Diperkirakan total ada sekitar 126 desa di 11 kecamatan akan menyelenggarakan Pilkades paling lambat Desember mendatang.
Kepala Satpol PP Sukoharjo Heru Indarjo, Jumat (20/7/2018) mengatakan, berkaitan dengan jadwal pelaksanaan Pilkades Satpol PP Sukoharjo masih menunggu pengumuman resmi dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait. Sedangkan berkaitan dengan pengamanan Satpol PP Sukoharjo akan membantu dengan mengerahkan sejumlah anggota.
Pengamanan juga akan dikoordinasikan dengan melibatkan sejumlah instansi lainnya baik dari kepolisian maupun TNI. Satpol PP Sukoharjo sekarang sudah melakukan persiapan dengan pelatihan terhadap sejumlah anggotanya. Latihan digelar mulai dari fisik maupun keterampilan lainnya.
“Masih ada waktu beberapa bulan kedepan maksimal Desember. Tapi jadwal pasti Pilkades kami masih menunggu dari OPD terkait. Satpol PP Sukoharjo sekarang sudah persiapan melatih anggota untuk membantu pengamanan Pilkades,†ujar Heru Indarjo.
Sambil menunggu jadwal pasti pelaksanaan pihak Satpol PP Sukoharjo juga menyiapkan anggota di masing masing desa yang akan menggelar Pilkades. Mereka yakni dari Kader Siaga Trantib (KST) dan Linmas. Sedangkan anggota dari Satpol PP Sukoharjo baru akan diterjunkan pada saat pelaksanaan Pilkades.
KST dan Linmas membantu berkaitan dengan pemantauan kondisi di masing masing desa. Hal itu penting untuk memastikan kesiapan desa menggelar Pilkades tanpa ada gangguan keamanan. Apabila ada temuan masalah maka KST dan Linmas wajib melaporkannya dan segera ditindalanjuti.
“Perlakukan pengamanan sama dari Satpol PP sebab saat pelaksanaan Pilades nanti juga akan dapat bantuan dari pihak kepolisian dan TNI,†lanjutnya.
Heru sudah meminta pada semua anggotanya untuk melakukan deteksi dini masalah. Hal itu sebagai antisipasi masuknya kabar hoax atau informasi menyesatkan serta kerawanan munculnya provokasi yang bisa memecah kerukunan masyarakat.
