SUKOHARJO, KRJOGJA.com - Masyarakat diminta untuk tidak mudah terpancing isu menyesatkan atau hoax berkaitan rekrutmen calon aparatur sipil negara (ASN). Sebab sekarang sudah muncul kabar rekrutmen ASN diberbagai media sosial. Pemkab Sukoharjo sendiri sampai saat ini belum mendapatkan informasi resmi dari pusat dan memastikan kabar yang beredar sekarang hoax.
Kepala Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Sukoharjo Joko Triyono, Selasa (3/7/2018) mengatakan, sampai sekarang belum ada pengumuman resmi rekrutmen ASN di Sukoharjo. Kepastian ada tidaknya penerimaan pegawai baru menjadi kewenangan pemerintah pusat. Daerah hanya tinggal menunggu keputusan sesuai dengan kuota yang diberikan.
Pemkab Sukoharjo sampai sekarang masih menunggu adanya informasi rekrutmen ASN. Namun yang terjadi di masyarakat sudah banyak informasi di media sosial berkaitan dengan rekrutmen ASN. Keberadaan informasi tersebut dianggap meresahkan dan menyesatkan karena tidak sesuai dengan fakta.
Kondisi tersebut membuat Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Sukoharjo untuk tidak mudah terpancing. Sebab informasi adanya rekrutmen ASN di luar tidak benar.
"Sampai sekarang belum ada informasi ASN di Sukoharjo. Kalaupun ada informasi berkembang di media sosial itu dipastikan tidak benar atau hoax," ujar Joko Triyono.
Pemkab Sukoharjo menjamin apabila ada rekrutmen ASN resmi maka akan disampaikan ke masyarakat. Hal itu dilakukan agar informasi bisa diketahui banyak orang dan resmi kebenarannya. Selanjutnya masyarakat yang ingin mendaftarkan diri maka bisa segera melengkapi berkas pendaftaran.
Munculnya kabar hoax rekrutmen ASN sudah banyak memakan korban baik dari masyarakat umum maupun pejabat. Sebab mereka sudah termakan isu dan terlanjur percaya dengan informasi yang berkembang.
Bahkan tidak sedikit masyarakat dan pejabat yang bertanya ke Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Sukoharjo untuk menanyakan rekrutmen ASN. "Jangan termakan isu hoax. Pastikan dulu kebenarannya. Kami juga waspada dengan kemungkinan dimanfaatkan oknum untuk berbuat curang memanfaatkan momen rekrutmen ASN mencari keuntungan pribadi dengan menjadi calo atau aksi penipuan menjanjikan kepada korban bisa menjadi ASN," lanjutnya.
