SUKOHARJO, KRJOGJA.com - Bakal calon perangkat desa resmi mengikuti tes tertulis. Tes digelar ditempat berbeda di masing masing kecamatan. Sebanyak 2.470 orang memperebutkan posisi 422 formasi. Dari jumlah tersebut satu orang peserta diantaranya terpaksa mengikuti tes di rumah sakit usai melahirkan.
Bupati Sukoharjo Wardoyo Wijaya, Selasa (12/12/2017) mengatakan, penerimaan perangkat desa di 147 desa dari total 150 desa di 11 kecamatan dari 12 kecamatan di Sukoharjo dilakukan secara transparan. Penerimaan dilakukan setelah banyak posisi perangkat desa kosong. Untuk pengisian tersebut dilakukan senjumlah tahapan salah satunya yakni dengan tes tertulis.
Bupati mengaku melihat secara langsung proses tes tertulis dengan mendatangi salah satu tempat di aula Universitas Veteran Bangun Nusantara (Univet Bantara) Sukoharjo. Bupati ingin memastikan proses tes tertulis berjalan lancar dan penerimaan perangkat desa transparan. Bupati menegaskan tidak boleh ada politik uang dalam penerimaan perangkat desa karena jelas melanggar hukum.
"Saya sudah berikan peringatan keras. Dalam pengisian atau penerimaan perangkat desa jangan main main dengan politik uang. Itu melanggar hukum. Penerimaan perangkat desa harus transparan,†ujarnya.
Bupati mempersilahkan masyarakat untuk memberikan informasi apabila ada dugaan politik uang. “Saya sendiri sudah menyampaikan ke Tim Saber Pungli untuk ikut membantu memantau penerimaan perangkat desa,†lanjutnya.
Apabila nanti terbukti ada politik uang dan perangkat desa tersebut diterima maka statusnya bisa dicabut atau dibatalkan. Hal itu dilakukan karena perangkat desa tersebut melanggar aturan.
“Pemkab Sukoharjo sudah melibatkan LPPM UNS untuk membuat soal tes tertulis perangkat desa. UNS dilibatkan sebagai lembaga pendidikan kredibel untuk membantu tahapan secara transparan,†lanjutnya.
Kabag Pemdes Sukoharjo Setyo Aji Nugroho mengatakan, Pemkab Sukoharjo sudah membentuk dua tim dan menerjunkannya dalam pemantauan pelaksanaan tes tertulis. Seluruh tahapan dilakukan secara terbuka. Khusus untuk naskah soal ujian dipersiapkan secara matang oleh LPPM UNS. “Naskah soal dijaga kerahasiaanya dan dalam proses distribusinya dikawal polisi,†ujarnya.