SUKOHARJO, KRJOGJA.com - Siswa Taman Kanak Kanak (TK) Plesan di Desa Plesan, Kecamatan Nguter terpaksa memakai masker karena bau tidak sedap dampak dari pencemaran limbah. Akibatnya aktifitas belajar mengajar siswa menjadi tidak nyaman.
Orang tua murid TK Plesan, Nguter Agus Setiawan, Selasa (5/12/2017) mengatakan, sejak dua hari terakhir anaknya dan siswa lain di TK Plesan, Nguter terpaksa memakai masker karena bau tidak sedap dampak dari pencemaran limbah. Diduga pencemaran limbah berasal dari sebuah pabrik tidak jauh dari lokasi sekolah.
Bau limbah membuat aktifitas belajar mengajar di TK Plesan, Nguter menjadi terganggu. Tidak hanya siswa, tapi juga guru dan orang tua murid juga merasakan hal sama.
“Belajar di sekolah pakai masker jelas membuat susah siswa dan menggurangi kosentrasi,†ujar Agus Setiawan.
Orang tua murid meminta kepada pihak sekolah dan desa untuk membantu menyelesaikan masalah. Salah satunya yakni mendesak pengelola pabrik untuk menghentikan pencemaran limbah.
“Warga ingin hidup nyaman dan anak anak bisa sekolah dengan tenang tanpa memakai masker,†lanjutnya.
Pencemaran limbah juga berdampak di sekolah lain di wilayah Desa Kedung Winong, Kecamatan Nguter. Lokasinya tidak jauh dari Desa Plesan. Sekolah terdampak tersebut yakni SDN Kedung Winong 1 Nguter. Di sekolah tersebut diperkirakan total ada 81 siswa dan terganggu dampak bau busuk menyengat.
Camat Nguter Sumarno mengatakan, memang benar ada keluhan masyarakat berkaitan dengan keluhan bau busuk dampak dari pencemaran limbah pabrik. Warga disekitar pabrik terganggu karena sering mencium bau busuk. Bahkan siswa sekolah terpaksa memakai masker saat kegiatan belajar mengajar.