SUKOHARJO, KRJOGJA.com - Pencemaran limbah di Kali Langsur semakin meresahkan warga. Sebab dalam beberapa hari hujan turun deras dan menyebabkan debit air mengalami peningkatan. Dikhawatirkan air bisa mencemari sawah dan merusak tanaman padi. Selain itu warga juga resah dampak pencemaran limbah berpengaruh pada air sumur.
Warga Klaseman, Kelurahan Sukoharjo, Kecamatan Sukoharjo Warmin, Selasa (7/11/2017) mengatakan, sejak Sabtu (4/11/2017) sampai Senin (6/11/2017) hujan turun dengan deras. Akibatnya debit air Kali Langsur mengalami peningkatan. Kondisi tersebut membuat warga khawatir karena Kali Langsur bisa menyebabkan banjir.
Banjir selalu terjadi setiap kali musim hujan datang dan menyebabkan rumah dan sawah terendam air. “Sebenarnya warga resah tidak hanya karena banjir. Tapi juga pencemaran limbah di Kali Langsur bisa berdampak ke warga sekitar,†ujar Warmin.
Limbah tersebut bisa mencemari sawah yang mengakibatkan tanaman padi layu dan mati. Selain itu juga dikhawatirkan mencemari air sumur warga.
“Keluhan soal limbah itu sudah lama tapi tetap saja belum ditangani. Warga berharap pemerintah segera turun tangan,†lanjutnya.
Ketua Komunitas Kali Langsur sekaligus warga Kampung Kelurahan, Kelurahan Sukoharjo Kecamatan Sukoharjo Subakdo mengatakan, air yang tercemar limbah di Kali Langsur sebagian sudah masuk ke sawah petani yang poisisnya berada di pinggir. Hal tersebut terjadi karena debit air mengalami peningkatan setelah hujan deras turun sejak beberapa hari.
“Kalau debit air sedikit air tidak mungkin masuk ke sawah. Tapi debit air sekarang naik setelah hujan deras dalam beberapa hari. Petani khawatir air yang tercemar limbah bisa berpengaruh pada tanaman padi,†ujarnya.
Tanaman padi milik petani sekarang di wilayah pinggiran Kali Langsur tinggal menunggu panen. “Kalau tanaman padi sampai rusak jelas petani rugi karena tinggal tunggu panen,†lanjutnya.