SUKOHARJO, KRJOGJA.com - Debit air Sungai Bengawan Solo mengalami kenaikan signifikan. Hal serupa juga terjadi disejumlah sungai atau kali lainnya di Sukoharjo. Penyebabnya karena hujan turun deras sejak beberapa hari terakhir. Masyarakat diminta waspada dengan kerawanan bencana banjir.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sukoharjo Suprapto, Selasa (10/10/2017) mengatakan, sudah melakukan pemantauan terhadap kondisi Sungai Bengawan Solo dan sungai atau kali lainnya di wilayah Sukoharjo. Hasilnya diketahui ada kenaikan debit air setelah turun hujan deras sejak beberapa hari terakhir. Â
Kenaikan debit air juga dipicu karena adanya kiriman dari aliran Sungai Bengawan Solo di daerah lain masuk ke Sukoharjo. Kondisi tersebut terus dipantau BPBD Sukoharjo mengantisipasi terjadinya banjir.
“Kenaikan debit air secara signifikan terus kami pantau mengantisipasi banjir bandang dadakan akibat kiriman air dari luar daerah,†ujar Suprapto.
Kondisi tersebut pernah terjadi di wilayah Kecamatan Kartasura dimana banjir disebabkan air kiriman dari luar daerah yakni Kabupaten Boyolali dan Klaten. Sebab dikedua daerah tersebut terjadi hujan deras khususnya di lereng Gunung Merapi dan airnya mengalir sampai ke wilayah Kartasura, Sukoharjo.
Secara umum kondisi sungai di wilayah Sukoharjo dari hasil pemantauan BPBD Sukoharjo masih normal. Meski demikian masyarakat tetap diminta untuk selalu meningkatkan kewaspadaannya.
Disejumlah wilayah di Sukoharjo masuk langganan banjir akibat luapan Sungai Bengawan Solo. Seperti di Kecamatan Sukoharjo Kota, Polokarto, Grogol dan Mojolaban.
“Ada beberapa rumah warga yang lokasinya dekat dengan sungai dan rawan jadi korban pertama banjir akibat luapan sungai,†lanjutnya.